Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Malmo Kota Penuh Kebun dan Taman

21 Juli 2024   11:53 Diperbarui: 22 Juli 2024   06:36 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : https://id.wikipedia.org/wiki/Malm%C3%B6

Pengantar: Tulisan ini pernah dimuat di majalah SARTIKA, dlm rubrik travelling. Rasanya baru kemaren terjadi, sy ketemu dengan keluarga Swedish Indonesai Society; Ibu Nur di Lund, mbak Nina Hansson yang eks wartawati Warta Ekonomi, mbak Itje yang pinter menari, mbak silvi yg hobi masak serta wisata kuliner, ms kiki bimo bisnisman via internet, dan keluarga besar Indosweden. Berikut hasil lacakan saya terhadap kliping yg dipubish internet, sayangnya tdk dicantumkan nama penulisnya. 100 % saya jamin ini adalah tulisan saya, hak cipta melekat pd sya, namun silakan saja dikutip untuk kepentingan umum. 

Waktu berlalu sangat cepat, sudah berjarak 19 Tahun tidak terasa. Namun masih relevan kita ambil sisi menarik suasana lingkungan Malmo Sweden yang kaya kebun dan taman. 

Selengkapnya:

-----------

Enaknya Jadi Mahasiswa di Malmo, Swedia

Travel Story Mon, 14 Feb 2005 14:28:00 WIB

Tanggal 17 Januari 2004 yang lalu untuk pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Eropa setelah melalui perjalanan yang cukup melelahkan selama lebih dari 13 jam dengan Singapore Airlines (SQ) melalui Surabaya Singapore- Kopenhagen, Demark.

Di Bandara Kopenhagen, saya dijemput mobil dari universitas untuk selanjutnya tinggal di Henrik Smith Residence, Disponentgatan Malmo, wilayah selatan dari negara Swedia, tetapi lebih dekal secara geografis dengan Denmark. Malmo sendiri adalah kota terbesar ketiga di Swedia dengan populasi penduduk lebih dari 265 ribu orang, luas wilayah 156 km2, tingkat kepadatan adalah 1700 orang per kilometer persegi. Kota besar Swedia lainnya adalah Stockholm dan Gotenburg. Jumlah total penduduk Swedia per Juli 2004 adalah hanya sebanyak 8,9 juta orang namun dengan pendapatan per kapita yang sangat besar yakni sebesar US $ 26.800 (per tahun per orang) atau setara Rp 241.200.000.

Bandingkan dengan negara kita yang berpenduduk 238,5 juta orang dengan pendapatan perkapita US $ 3200 atau Rp 28.800.000. Meski demikian, sejauh ini di mata saya tinggal di Indonesia terasa lebih nyaman karena suhu yang selalu hangat, dan budaya yang lebih kekeluargaan. Sementara di Malmo sebagaimana Eropa pada umumnya, kehangatan hanya dijumpai di Musim Panas (Summer) dimana kebanyakan sekolah libur selama 2 bulan (sekitar Juli - Agustus - September )dan banyak keluarga pergi berlibur.

MIRIP YOGYA

Keberadaan saya di Swedia, karena mendapat bea siswa dari the Sasakawa Fellowship/SOF (Ship & Ocean Foundation) di bawah bendera induk The Nippon Foundation, Jepang untuk melanjutkan studi Master of Science bidang Maritime Affairs spesialisasi Port Management di World Maritime University (WMU), Malmo, Swedia. Insya Allah saya akan berada di salah satu negara Skandinavia ini sampai dengan Oktober mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun