Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Book

Literasi Narasi dari sang Ahli Gizi dan Nutrisi

23 Juni 2024   18:56 Diperbarui: 23 Juni 2024   19:54 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BACAAN LANJUT AGAR BERUSIA LANJUT

Catatan : Nugroho Endepe 

PENGANTAR 

Selama ini banyak debat masalah makanan dan kesehatan.

Ada yang bilang sumber masalah kesehatan terletak pada makanan.

Sementara ada juga yang bilang, sumber masalah adalah pada perilaku makan; semua makanan adalah netral, namun perilaku kita yang menentukan kualitas kesehatan yang kita miliki.

Selama kita mengatur pola makan, paham terhadap jenis makanan dan seputarannya yang dapat atau tidak dapat dimakan, boleh dimakan atau boleh terbatas, boleh tapi tidak banyak, maka diasumsikan kesehatan kita akan terus terjaga meski kita dikepung oleh banyak sumber makanan berpotensi toksid atau beracun.

Sebagaimana pesan dokter, untuk menjaga kesehatan adalah :

  • Makanan yang bergizi
  • Istirahat yang cukup dan seimbang
  • Kelola stress dengan baik
  • Kehidupan spiritual yang mapan

Namun untuk menuju ke 4 saran tersebut, banyak manusia jungkir balik karena tidak mudah mewujudkannya.

Bagaimana dengan makanan kita dewasa ini? Kawan dari Amrik mengatakan, "Makanan sekarang semuanya penuh pewarna, pengawet, perasa, yang memang memperpendek usia namun membuat kehidupan menjadi lebih bisa dinikmati".

Seorang kolega filsuf mengatakan, bahwa kesenangan memang bisa dinikmati, dan bukan dinik-hidup. Artinya segala kesenangan akan bermuara kepada kematian. Bukankah kehidupan itu sendiri juga akan berakhir kepada kematian?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun