Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jaminan Hidup di Mekah

3 Mei 2023   11:53 Diperbarui: 3 Mei 2023   11:56 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Haga Sophia di Turki, masjid yang awalnya gereja (Dokpri) 

Seseorang berkata kepada saya. Betapa menyenangkan hidup di Mekah. Ketika haji dan umroh.

"Hati saya merasa tenteram. Fokus ke ibadah. Semua sudah dijamin, sehingga hati tenang."

Kata sahabat saya itu. Lantas saya membenarkan hal demikian. Sambil berkata kepadanya.

"Btw, apakah hidup kita di luar Mekah dan Medinah, tidak dijamin-Nya?"

Lantas dia tersenyum.

Betul ya, hidup kita juga dijamin. Namun hati kita tidak merasa. Sehingga ibadah serig terganggu. Oleh hawa nafsu kita.

Demikian halnya realita lain. Hanya 2 kota suci yang tidak akan dimasuki Dajjal. Yakni Mekah dan Medinah.

Di luar itu. Bahkan Jeddah. Akan dimasuki Dajjal. Baik yang akan hadir secara fisik. Atau bahkan yang sudah masuk dalam bentuk ide, kesenangan semu, pesta pora, dan kenikmatan sesat.

Bagi yang ingin merasakan. Datanglah ke Mekah dan Medinah. Semua orang fokus ibadah.

Hotel dijadikan penginapan orang yang beribadah.

Bus taksi transportasi mengantar jemput orang ibadah.

Catering makanan minuman mensuplai logistik orang beribadah.

Souvenir alat rumah tangga semua mendukung orang yang beribadah.

Bahkan tukang cukur pun berperan dalam penyempurnaan tahalul untuk ibadah.

Kursi roda. scooter, sewa alat transportasi, semua untuk ibadah.

Payung air toilet tikar handuk AC kipas angin, semua membantu orang untuk serius dalam ibadah.

"Wamaa khalak tul jinna wal insa illa liya'budu"

Dan tidaklah Allah ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah.

Seorang sahabatku malah mencoba menghitung.

"Mengapa orang kerumunan yang masuk, jauh lebih banyak ketimbang yang keluar?"

Mungkin saja ada yang kerasan di dalam.

"Coba kau hitung", katanya.

Membuat merinding. Apakah di antara kerumunan itu sebagian bukan manusia dan menghilang di dalam masjid?

Wallahu'alam.

Namun tinggallah muslim yang memang giat beribadah. Fisik, nirfisik, sampai metafisik.

Jalan kaki untuk thowaf dan sai.

Hilir mudik untuk menuju ke dan dari masjid.

Hingga kelak di akhir zaman. Semua akan berakhir. Tinggal majelis penghakiman.

Maka sungguh jelas jalan kanan dan jalan kiri.

Ikuti meski dengan langkah kaki yang gontai atau bahkan penuh nyeri.

Tetap melaju beribadah karena Nya.

Dan hidup memang hanya untuk itu.

Semua untuk beribadah.

Dan hidup sudah dijamin. 

Sampai penghakiman di yaumil akhir. 

Mari kita semua berpulang ke jalan Nya. 

(3 Mei 2023 Cattatan NDP)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun