Disebabkan ketidakutuhan pemahaman terhadap manajemen Dana Pensiun (selanjutnya disebut sebagai Dapen), ada yang mengatakan bahwa Divisi Investasi adalah core business Dapen. Sementara ada juga yang mengatakan dengan yakin bahwa Dapen punya bisnis utama pelayanan terhadap peserta Pensiun. Bagaimana diskusi dan dinamika yang terjadi? Apakah akan ada risiko hukum di dalamnya?
MERUMUSKAN BISNIS UTAMA
Menatakelola keuangan dan investasi, harus diakui memang penting pada organisasi Dapen. Itulah mengapa bahwa Sertifikasi Manajemen Risiko Dana Pensiun (MRDP) menjadi salah satu ikonik pelatihan yang digelar Perkumpulan ADPI (Asosiasi Dana Pensiun Indonesia). Begitu pentingnya pemahaman dan kompetensi di pasar modal dan keuangan ini, sampai diprogramkan secara konsisten Seminar Refreshment MRDP diperuntukkan bagi pemilik sertifikasi MRDP, misalnya bertemakan "Risk and Return Investasi di Pasar Modal".
Ibrahim (2022) bahkan mencatat bahwa organisasi Dapen perlu secara rutin melakukan Financial Check up. Dikatakan bahwa setidaknya ada 5 indikator utama dalam menghitung rasio keuangan dalam financial check up tersebut, antara lain rasio likuitas (basic liquidity ratio), rasio tabungan (saving ratio), rasio pendapatan (income ratio), rasio utang terhadap asset (debt to asset ratio), dan rasio kemampuan pelunasanutang (debt service ratio). Khusus Dapen, ada tambahan nomenklatur rasio lain misalnya Rasio Kecukupan Dana (RKD), Rasio Solvabilitas, dan lain sebagainya.
Singkat kata, memang penting untuk mengetahui situasi keuangan dengan segenap rasio atau indikator kesehatan keuangan. Ibarat kata, ya apa gunanya banyak program bagus namun keuangan minus dan kemampuan bayar Manfaat Pensiun (MP) menurun.
Namun kembali ke pertanyaan dasar, apakah bisnis utama Dapen adalah keuangan dan investasi?
Di sini kita boleh debat. Menurut hemat penulis, penting ternyata bukanlah utama, dalam konteks core activity dan atau core business.
Keuangan adalah backbone aktivitas Dapen, namun bisnis utama Dapen adalah Pelayanan Berkesinambungan kepada Peserta Pensiun. Konsekuensi dari layanan berkesinambungan tersebut adalah ketersediaan dana yang mencukupi untuk pembayaran MP, pembiayaan operasional rutin, dan biaya lain termasuk tidak terbatas pada pemeliharaan asset, gedung, iuran di OJK (Otoritas Jasa Keuangan), denda atau penalty jika ada punishment dari Otoritas yang ternyata juga dalam bentuk denda rupiah, dan sebagainya.
Kecukupan pembayaran MP juga berkonsekuensi optimalnya pengembangan investasi, kelancaran iuran normal dan atau tambahan jika ada, akurasi data kepesertaan, komitmen Pendiri atas kewajiban yang timbul, dan sebagainya.
Strategi investasi Dapen apakah agresif, moderat, atau konservatif?
Kondisi terupdate mayoritas Dapen menggunakan strategi konservatif, maksimal moderat.