Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Ketika Asisten RT Menjadi Figur Lekat Anak

7 Desember 2022   14:06 Diperbarui: 9 Desember 2022   02:50 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak yang lebih dekat dengan pengasuh dibanding orangtuanya. Sumber: Pexels/Andrea via Kompas.com

    Ketergantungan anak terhadap objek lekat merupakan determinan penting bagi kepribadian sehat. Tidak hanya bagi anak, bagi orang dewasa pun kebutuhan ini merupakan pertanda pribadi sehat. Ketergantungan yang sehat, karena orang yang memiliki objek perilaku lekat, ia pun akan berusaha untuk menjadi objek lekat bagi orang lain.

Yang jadi masalah sampai usia berapa anak akan lebih dekat dengan objek lekat yang bukan ibu kandungnya?

 Didasarkan adanya prinsip differences principles, tiap anak berbeda-beda prosesnya untuk "kembali" dekat dengan ibu kandung, dan bukan figur lekat pengganti ibu kandungnya.

Bila ibu kandung berusaha keras untuk kembali dekat secara emosi maupun fisik, anak akan lebih cepat kembali pada ibu kandungnya.

Bila seorang ibu mampu menanamkan satu sikap dan pengertian bagi anaknya, kenapa sibuk, kenapa jarang berada di rumah, maka perasaan kehilangan karena anak lebih dekat dengan pembantu akan bisa diminimalisasi. 

Namun secara alami, seorang anak akan memiliki insting dasar untuk menuntut ibu kandungnya berada di dekatnya. 

Hubungan emosi ibu-anak, secara psikologis tidak akan tergantikan oleh peran pembantu.

Agak Menyimpang 

Objek lekat pembantu terjadi karena anak tidak memiliki kekuatan untuk menuntut ibu kandungnya selalu berada di dekatnya. Seandainya ia mampu, tentu anak akan menginginkan ibu berada di dekatnya selalu. Yang layak untuk dilakukan bila anak memiliki figur lekat adalah agar anak mampu membedakan, mana pembantu, mana ibunya sendiri. 

Hal itu dapat terpenuhi bila ibu tetap hangat dan respek terhadap anak. walaupun kadang anak berperilaku lekat pada pembantunya.

     Tak jarang, seorang ibu "merenggut' anak dari pembantunya walaupun anaknya menangis tak henti bila ia berjauhan dari pembantu. Konsekuensi logis kehidupan modern memang kadang membawa pola interaksi yang agak menyimpang dari fungsi dasarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun