Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sudah Besar Kok Masih Ngompol?

5 Desember 2022   19:08 Diperbarui: 5 Desember 2022   19:23 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.britannica.com 

SUDAH BESAR, KOK NGOMPOL?

Kecil ngompol, biasa. Sudah remaja masih ngompol, ada apa?

Belum lama ini Didit, 6 tahun, sering berjingkat masuk kamar mandi ketika pagi tiba. Ibunya menjadi curiga. Ketika ia mengintip apa yang dilakukan Didit di kamar mandi, ternyata Didit berganti celana sebelum mandi. Penasaran, sang ibu mengecek tempat tidur Didit. Belum sempat dibaui, berhembuslah bau pesing. Ompol.

Sudah besar masih ngompol, tentu menjadi problem bagi ibu-ibu rumah tangga. Bagi ayah yang terbiasa membantu mencucikan pakaian anak-anaknya, juga menjadi masalah. Sebab, bau ompol anak di atas balita sudah hampir mirip orang dewasa.

Amat berbau dan tidak enak. Belum lagi, kasur mesti sering dijemur dan seprei harus diganti. Beban kerja mencuci pun sering lebih berat karenanya.

Beban psikologi yang ditanggung anak pun bisa muncul. Misalnya, ia akan merasa amat malu ketahuan ngompol. Bisa pula anak menaruh celana bekas ompolan di bawah kasur untuk menutupi "aib" yang ia alami. Ia dapat pula menjadi canggung dan menarik diri dari pergaulan sosial.

Takut diejek: "Sudah besar ngompol, yeee..." dari teman sebayanya.

Abnormal 

Ngompol, atau lazim dikenal sebagai enuresis sebenarnya, normal terjadi pada anak di bawah usia 4 tahun. Sebabnya kapasitas dan fungsi otak belum optimal untuk mengontrol beban air seni dalam kandungan kemih. Akibatnya, :, seni dapat nyelonong keluar saat akan sedang tidur.

Ini normal. Sinyal-sinyal informasi yang dikirim ke otak yang mengabarkan bahwa air seni siap keluar belum secara baik menjalankan fungsinya. Namun bila terjadi pada anak usia di atas 4 tahun, 6, 7 atau bahkan 12 tahun, gejala ini menjadi abnormal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun