Kalau diperhatikan pada tradisi Iedul Qurban bagi kalangan muslim maka sangat jelas nyata. Tradisi ini lama sejak Eyang Super Buyut Ibrahim AS yang memulai tradisi ini sejak baheula dengan prosesi awalnya akan mengorbankan nyawa putra tercinta, Eyang Buyut Ismail AS.
Sebuah tradisi yang diriwayatkan dalam kisah Nabi Ibrahim AS, sebagai awal pengorbanan manusia yang digantikan gibas kambing hutan nan besar. Korban dilakukan sebagai tanda tunduk taat kepada perintah Hyang Wenang Hingkang Pidamel Pejah Gesang alias Sumber Kehidupan.
Sampai sekarang, masih terus dilaksanakan dan daging dibagi-bagi untuk disantap bagi manusia.
Daging hewan pastinya.
Nah, pada era tahun 600-an Masehi, ada peradaban Indian Maya atau The Native of America di Guetemala, suku Maya, yang punya tradisi "mengerikan", dalam arti yang sebenarnya, dan arti yang misterius.
Sebenarnya, karena sangat mungkin terjadi memang ada ritual itu di Kerajaan Maya.
Sebagaimana catatan banyak antropolog, bahwa pengorbanan manusia mungkin terjadi di sini
Ritual pengorbanan manusia dipraktekkan oleh bangsa Maya, dan dokumentasi pengorbanan telah ditemukan di Tikal.
Pengorbanan dengan busur dan anak panah digambarkan dengan coretan di dinding Candi Tikal II; struktur lain menggambarkan pengorbanan manusia yang diikat ke tiang yang sedang dibongkar.
Tikal adalah salah satu situs arkeologi terbesar di Mesoamerika.
Mesoamerika adalah istilah yang digunakan untuk Meksiko dan Amerika Tengah sebelum Spanyol menaklukkannya pada tahun 1500-an.
Bangsa Maya memerintah Mesoamerika, dan hari ini reruntuhan kerajaan mereka ditemukan di Guatemala, Belize, El Salvador, Honduras dan Meksiko. Tikal dianggap sebagai negara adidaya Maya dan mencakup area seluas 575,83 kilometer persegi.
Itu terletak jauh di dalam hutan hujan Guatemala
Tikal terletak di departemen Peten Guatemala, jauh di dalam salah satu hutan hujan terbesar di Amerika Tengah. Taman Nasional Tikal dibuat pada tahun 1966 dan merupakan kawasan lindung pertama di Guatemala.
Tikal adalah ibu kota Maya.
Tikal adalah jantung kerajaan Maya dan menguasai sebagian besar Mesoamerika secara politik, ekonomi dan militer. Pada 600 M, ia memiliki stadion olahraga, sekolah, dan rumah sakit. Itu juga memiliki perpustakaan yang dipenuhi ribuan buku.
Saat ini hanya ada empat buku Maya yang masih ada.
Spanyol, sebagai kolonialis bagi Bangsa Maya, kok ya sampai sekarang juga tidak dikenal sebagai bangsa yang super maju, biasa-biasa saja. Hanya terkenal sepakbolanya, adu bantengnya, dan masih dengan budaya yang sangat khas.
Sebagaimana tercatat dalam rekam jejak sejarah, Peradaban Maya berkembang pesat di Guatemala dan wilayah sekitarnya selama milenium pertama M.
Kalau menonton Apocalypto, ritual pengorbanan manusia Suku Maya, waduhh.... ngeri banget...
Tidak heran kalau akhirnya peradaban itu "dimusnahkan" oleh kolonial Spanyol, karena jika berkelanjutan juga mengerikan.
Setelah hampir tiga abad sebagai koloni Spanyol, Guatemala memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1821.
Selama paruh kedua abad ke-20, ia mengalami berbagai pemerintahan militer dan sipil, seperti serta perang gerilya selama 36 tahun.
Pada tahun 1996, pemerintah menandatangani perjanjian damai yang secara resmi mengakhiri konflik, yang telah menewaskan lebih dari 100.000 orang dan telah menciptakan, menurut beberapa perkiraan, sekitar 1 juta pengungsi.
Penduduk Guetemala saat ini sekitar 11 juta orang.
Namun budaya Maya, sebagian hilang dan hanya tinggal jejak-jejak peradaban masa lalu sebagaimana juga peradaban tua menghilang terjadi di Indonesia.
KOK MIRIP CANDI SUKUH?
Indonesia memiliki banyak sekali Candi yang bersejarah dan sekarang menjadi wisata sejarah dengan pemandangan yang tak kalah indah. Salah satunya Candi Sukuh yang terletak di Jawa Tengah, tepatnya terletak di wilayah Desa Berjo, Kecamatan, Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Yang aneh adalah bahwa model piramida candi Suku Maya Guetemala Amerika Selatan ini jian mirip plek dengan Candi Sukuh di Indonesia.
Sebagian ahli sejarah menyatakan secara misterius bahwa inilah yang mungkin peradaban dibawa oleh alien terbang dari Amerika ke Indonesia.
Walahhh... Suku Maya eksis pada tahun 600-an Masehi, sedangkan Candi Sukuh eksis pada era Majapahit pada tahun 1400-an Masehi.
Candi ini Terletak di lereng kaki Gunung Lawu pada ketinggian kurang lebih 1.186 meter diatas permukaan laut. Bangunan bersejarah ini merupakan Candi Hindu pada masa Kerajaan Majapahit dan termasuk dalam situs warisan dunia.
Berbeda dengan Candi atau Piramida Maya di Guetemala yang ada rekam jejak pengorbanan manusia, Candi Sukuh ini penuh dengan simbolisasi seks dan kesuburan manusia. Sebagian patung atau relief juga ada unsur mesumnya jika dilihat dari perspektif kelaziman bahwa bagian vital manusia seharusnya ditutup dan tidak dipamerkan.
Bagaimana mungkin arsitektur Maya dibawa ke Indonesia?
Siapa yang membawanya?
Siapa yang mengambarnya?
Padahal Spanyol tidak pernah datang untuk menjajah dalam jangka panjang ke Indonesia khususnya di Karanganyar Jawa Tengah. Kalau toh datang, sejarah mencatat bukan sebagai kolonialis hanya mampir di sekitar pesisir utara Pulau Jawa.
Bila ditilik dari asal muasalnya, sejarah Candi Sukuh ini sangat menarik untuk diteliti lebih lanjut baik untuk studi sejarah, arkeologis, sosiologis, maupun compare and contrast dengan peradaban Maya di Guetemala.
Bangunan candi terletak di Jawa Tengah dan ditemukan oleh arkeolog bernama Johnson dalam keadaan runtuh pada tahun 1815 pada masa pemerintahan Gubernur Raffles. Sebagaimana diketahui GUbernur Raffless ini juga penyusun buku The History of Java, dan saya baru tahu ternyata beliau berpulang dalam usia yang sangat muda 45 tahun.
Namun karya bukunya dahsyat.
Lalu bangunan ini diteliti oleh Van der Vlis pada tahun 1842 yang menghasilkan laporan dalam buku Van der Vlis dengan judul Prove Eener Beschrijten op Soekoeh en Tjeto. Jangan-jangan bangunan Candi Sukuh itu hasil rekonstruksi Belanda yang akhirnya dimiripkan ke piramida di Amerika Selatan?
Para ahli sejarah silakan menjawabnya.
Hasil penelitian tersebut dilanjutkan oleh Hoepermans di tahun 1864-1867 lalu disampaikan pada bukunya yang berjudul Hindoe Oudheiden.
Candi Sukuh didirikan pada abad ke 15 masehi pada masa pemerintahan Ratu Majapahit bernama Suhita yang saat itu menjabat pada tahun 1429-1446. 'The Last Temple' begitulah julukan yang melekat pada salah satu candi peninggalan kerajaan Majapahit ini. Sebutan terhadap candi ini karena merupakan candi peninggalan umat Hindu terakhir pada jaman Majapahit.
Pendirian sebuah candi ini ditujukan untuk pengruwatan , yaitu menangkal atau melepas kekuatan negatif yang dapat mempengaruhi kehidupan seseorang.
Lucunya, sebenarnya ruwat itu berasal dari bahasa Arab "ru;yat" yang artinya mengobati, atau memberikan terapi bagi manusia yang sedang punya masalah kesehatan fisik maupun non fisik.
Dari dugaan itu sendiri dilihat pada relief-relief yang memuat cerita-cerita pengruwatan yang terdapat pada candi tersebut.
Selamat bermain teka teki untuk kesibukan di musim pandemi. (27.07.2021-Endepe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H