Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Qurban Apa Maksudnya Tuhan?

22 Juli 2021   00:26 Diperbarui: 22 Juli 2021   00:34 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa maksudnya Tuhan?/ Menyuruh seorang ayah untuk mengurbankan/

Anak terkasih yang dirindukan/ Pada setiap tahun bulan dan harian/

Lewat mimpi dan pesan rahasia/ Agar menghentikan hidup anak tercinta/

Apa maksudnya Tuhan?/ Ketika cinta adalah pengurbanan/

Ketika kasih sayang adalah ketaatan/ Hanya berharap dan sumarah kepada kehendak Hyang Pencipta/

Seorang ayah berkata/ Nak, Tuhan hadir dalam mimpiku/ Untuk menyerahkan engkau kepada Nya/

Dan anak berkata/ Ayahanda, jika memang demikian, mengapa masih ada keraguan untuk memenuhiNya?/

Lantas terjadilah kehendakNya/ Cinta ayah yang ikhlas bersama sang putra/ Ibrahim atas Ismail/

Hyang Maha Pencipta meluluskan ujiannya/ Pengurbanan digantikan hewan bukan nyawa manusia/

Namun ada pesan/ Jika engkau mencintai duniamu melebihi cinta-Nya/

Bukankah kelak engkau akan berpulang kepada-Nya?/ 

Lantas mengapa masih ragu untuk memenuhi perintah-Nya?/

Apa maksudnya Tuhan?/ Ketika perintah-Mu masih sebagian orang mempertanyakan/

Bahkan keberadaan-Mu malah diragukan/ Sementara semua manusia makhluk akhirnya berpulang/

Jika manusia masih meragukan/ apakah sama halnya manusia meragukan dirinya hidup mati dan dibangkitkan?/

Sementara di saat orang ragu atas perintah qurban/

Setiap orang menyantap daging dengan darah yang telah ditumpahkan/

Sungguh pesan rahasia/ Tersebab setiap nyawa akan berhenti/ 

Baik ia percaya/ atau ia ragu/ bahkan menolak/

Maka berntunglah hamba hamba yang mau berpikir/ dan tidaklah kehidupan hanya sendau gurau belaka/

Tersebab kuasa Mu atas segala yang ada dan bahkan atas apa yang terkesan tiada /...............................................................................22.07.2021-Endepe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun