Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mengapa Ustadz Yusuf Mansur Borong Saham, Pertanda Apa?

26 Juni 2021   18:35 Diperbarui: 26 Juni 2021   19:00 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika saya coba hitung persentase dari induk kapital saham yang saya beli, nilai tersebut jauh di bawah nilai bunga deposito yang saat ini hanya di kisaran 2,5 - 3,5% per tahunnya.

Selain itu, stock value saya jauh di bawah market value, alias merah membara.

Cape deh..... mau cut lost lha wong niatnya sebagai investor, namun salah satu saham saya jatuh benjol benjol tidak karuan. 

Salah satu saham saya di Stock value senilai 8 ribuan, market value di kisaran 5 ribuan.

Blue chip lho... dan masih merah..

Maka aksi borong pak Ustadz tersebut semoga bukan didasarkan oleh pemikiran spekulatif. Borong ketika harga merah, dan jual ketika harga biru.

Meskipun itu tidak dilarang, namun bagaimana pun beliau adalah sosok yang masih dianggap ustadz. Sehinggga nantinya jika ketahuan bahwa pembelian itu adalah aksi spekulatif, ya berarti sama saja dengan orang biasa.

Artinya di negara kita bisa semakin kehilangan kepercayaan terhadap figur publik. 

Kompas.com 
Kompas.com 

Hukum Membeli Saham Menurut Islam

Bagi kalangan awam, membeli saham lebih banyak halalnya dibanding haramnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun