Dari Hadist di atas, maka orang yang merugi adalah orang yang tidak atau jarang bersalawat kepada Nabi Muhammad SAW, dan melewati bulan Ramadhan dengan biasa-biasa saja.
Padahal Ramadhan adalah bulan penuh berkah.
Seharusnya waktu dibelanjakan untuk banyak takarub mendekatkan diri kepada Allah dengan banyak jamaah di masjid, membaca salawat Nabi, senang dan penuh semangat sadakah tilawah dan berbuat baik di Ramadhan, dan terus tanpa henti semangat dalam ibadah meskipun Ramadhan telah lewat.
(2) Selalu memohon ampunan setiap saat.
Orang juga dianggap merugi atau tidak mencapai kemenangan jikalau Ramadhan lewat ternyata dosanya tidak diampuni. Maka kewajiban bagi manusia untuk terus beristighfar memohon ampunan sehingga lewat Ramadhan semoga dosanya diampuni dan bersih bagaikan bayi yang baru lahir (fitrah, kembali ke fitri).
Inilah doa yang sering dibaca Nabi ketika Ramadhan untuk memohon ampunan:
Asyhadu alla ilaha illallah, Astaghfirullah, as alukal jannata wa a'udzubika minan naar, Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu anni (3x)
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang disembah selain Allah, aku mohon ampun kepada Allah, sesungguhnya aku memohon surga kepadaMu dan aku berlindung kepadaMu dari siksa neraka, Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku."
(3) Selalu berbakti dan mendoakan orang tua
Ramadhan adalah saat yang tepat untuk meningkatkan bakti kita kepada orang tua. Jika ornag tua sudah tiada, maka dapat menjalankan sedekah dengan harapan pahala juga sampai kepada orang tua, dan terus berdoa agar orang tua semakin berlimpah barokah di haribaan Nya.
Salah satu amalan yang tak pernah putus meski orang sudah meninggal yakni adalah doa dari anak sholeh dan juga sholehah dan dapat menjadi bekal bagi orang tuanya untuk hidup di akhirat nanti.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!