Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gilgit ketika China dan Pakistan Berjabat Tangan

17 April 2021   12:51 Diperbarui: 17 April 2021   14:14 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 2021 bulan April ini, situasi di Pakistan mulai masuk musim dingin. Berbeda dengan situasi tanah air yang sering saling curiga antara komunitas yag berafiliasi ke China dengan tuduhan komunis dengan kontra komunis, justru di Pakistan di Gilgit dua negara beda ideologi ini saling berjabat tangan berbagi pintu gerbang dan menghasilkan devisa dari wisata. 

Gilgit  adalah ibu kota Gilgit -- Baltistan, Pakistan. Sejarah mencatat Pakistan adalah "pecahan" negara India yang mayoritas muslim di Barat, dan "pecahan" di timur adalah Bangladesh. Pakistan, mengembangkan banyak persekutuan sosial ekonomi bahkan politik dengan China dengan tujuan pengembangan dan kemakmuran rakyatnya. Gilgit menjadi ikonik bagi jalan sutera dagang China - Pakistan. 

Kota ini terletak di lembah yang luas di dekat pertemuan Sungai Gilgit dan Sungai Hunza, dan merupakan tujuan wisata utama di Pakistan, yang berfungsi sebagai pusat ekspedisi trekking dan pendakian gunung di pegunungan Karakoram.

Gilgit bahkan dalam riwayat kuno pernah menjadi pusat utama agama Buddha; itu adalah perhentian penting di Jalur Sutra kuno, dan hari ini berfungsi sebagai persimpangan utama di sepanjang Jalan Raya Karakoram dengan koneksi jalan raya ke Cina serta kota-kota Pakistan di Skardu, Chitral, Peshawar, dan Islamabad.

Saat ini, stasiun ini berfungsi sebagai stasiun perbatasan untuk wilayah kesukuan setempat. Kegiatan ekonomi kota ini terutama difokuskan pada pertanian, dengan gandum, jagung, dan barley sebagai hasil panen utama.

Nah, jejaring saya anak muda ganteng Tuan Iskandar Zulkarnaen alias Tuan Alexandar van Banjarmasin kembali datang ke Gilgit. Selain misi turism, juga misi silaturahim senyampang bulan suci Ramadhan.

"Jalur ini perlu saya maintenance hubungan baik dengan warga setempat, karena saya sudah telanjur punya banyak ikatan batin dengan mitra wisata dan sosialita warga Pakistan, "ujar Iskandar. Bagi yang pingin tahu kisah lama di Kompasiana, link ini ada ceritanya. Tuan Iskandar.


***

Biar dahsyatnya terasa, saya kutipkan paparan The Great Alexander from Banjarmasin ini sebagai berikut; 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun