(1) Niat awal lurus dan tujuan melindungi peziarah. Namanya ibadah, ya baik dan hanya ditujukan untuk memuliakan Tuhan. Ketika Templar belum menjadi ordo, dan hanya sebagai pengawal para peziarah, maka kehebatan dan ketenarannya sangat disanjung banyak orang. Intinya, niat baik, perilaku baik, dan tujuan baik. Hasilnya baik.
(2) Mulai tergoda dengan dana yang banyak. Sebagaimana dikisahkan di atas, kekuatan Templar akhirnya 90% pada member non kombatan, artinya bukan lagi pasukan, namun lebih pada administratif yang mengkolek atau mengumpulkan uang donasi yang sangat sangatlah buanyak. Sampai dipinjam-pinjamkan, dibuku dan diduga sebagai benih Bank di awal berdirinya. Hingga Raja Perancis ikut pinjam dan termehek-mehek ketika akan jatuh tempo. AKhirnya dicari cara untuk menghancurkan ordo yang notabene sebenarnya adalah bangsanya sendiri.
Intinya, risiko ada dana besar ternyata bisa memporakporandakan misi mulia di awal berdirinya Templar.
(3) Adanya penyimpangan yang diduga terkait LGBT.
Agak sensitif yang ini, namun jejak eks sejarah Templar yang ke arah lgbt dapat ditemukan di Paris. Nuggent (bbc.com) menulis bahwa : Sejatinya, sebagai seorang raja, Philip tidak perlu menjelaskan motifnya. Sehingga - sebagimana dikisahkan sebelumnya - , pada 13 Oktober 1307, dia menangkap sejumlah ksatria dan Jacques de Molay selaku pemimpin tertinggi the Knights Templar atas tuduhan menyembah iblis, penghujatan, penyembahan berhala, dan homoseksual. Yang terakhir disebut sungguh klop mengingat Distrik Marais sekarang menjadi distrik-nya LGBTQ+.
Apakah memang demikian, kisah-kisahnya silakan terus diikuti karena misteri Templar masih akan terus ada selama bangsa Eropa masih ada. Tidak ada seorang pun yang tahu bahwa meskipun Ordo ini resmi bubar, namun simpatisan bisa jadi masih ada.
Dengan sekulerisme yang parah di Eropa, semua akhirnya menjadi misteri tidak terpecahkan. Dan mungkin tidak perlu dipecahkan.
Bagi muslim, lakum dinukum waliyadien. Untukmu agamamu, untukku agamaku. Kalau engkau tidak beragama, ya itu sudah menjadi tanggung jawabmu sendiri sepanjang sudah pernah ada yang memberitahukan arti penting agama untuk kehidupan kini dan setelah mati. (31.03.2021/Endepe)