Olah raga apa yang cocok untuk lansia, pertanyaan yang sering diungkap manakala kita berbincang masalah gaya hidup, kesehatan, atau hobi. Sebagian menjawab dengan pasti, bahwa olah raga itu bukanlah - yang cocok - tinju, karate, taekwondo, apalagi gulat. Pokokmen yang bukan bertarung dan berhadap-hadapan. Dan juga bukan kompetisi. Sudah lewat untuk kompetisi.
Namun olah raga yang cocok buat lansia, adalah yang beraroma rekreasi, dan relaksasi. Jalan sehat, bagus. Yoga ringan, juga bagus. senam pernafasan, jua bagus. Pokokmen bukan olah raga untuk menang-menangan. Atau kuat-kuatan.
"Saya memilih gowes, asal jangan yang nanjak atau speed tinggi, ya untuk gembira-gembira saja, "kata seorang lansia di suatu ketika. Sebentar, yang dinamakan lansia yang kayak apa ya?
Ya pandangan awam lansia adalah yang berusia di atas usia pensiun. Artinya di atas 56 tahun. Namun ini definisi awam lho ya, karena hampir tidak ada pegawai yang mau disebut lansia.
"Lansia itu ya yang sudah pensiun, kalau kita ya agak tua-tua dikit tapi bukan lansia, "kata senior saya yang berusia 67 tahun namun masih aktif bekerja.
Organisasi Kesehatan Dunia WHO yang berkantor pusat di Jenewa, Swiss melalui studi tentang kualitas kesehatan dan harapan hidup rata-rata manusia di seluruh dunia menetapkan kriteria baru yang membagi kehidupan manusia ke dalam 5 kelompok usia pada periode sekitar tahun 2017 sebagai berikut (1) 0 -- 17 tahun : Anak-anak di bawah umur, (2) 18 -- 65 tahun : Pemuda, (3) 66 -- 79 tahun : Setengah baya, (4) 80 -- 99 tahun : Orang tua, (5) 100 tahun ke atas : Orang tua berusia panjang.
Nah, dari angka tersebut kelihatannya yang dinamakan lansia adalah di atas 80 tahun. Hehehe.. sementara usia harapan penduduk di Indonesia,rerata di sekitar angka 70 an tahun. Berarti, lansia adalah manusia langka di Indonesia, kalau menurut kelasnya WHO.
Nah, Ki Broto Sumardiono Brotosumarto, sahabat dan guru saya yang berusia ya sekitar 60 an, memilih untuk tetap nge-gym dan gerak gerak peregangan otot.
Ki Broto adalah nama panggilan populernya di jagad maya, dulu dari keluarga juragan batik di kawasan Prawirotaman Yogyakarta, sekolah di Teknik Sipil UGM, dan sempat melanglang buana karir di bidang konstruksi dan rekayasa teknik sebelum memasuki usia pensiun. Sekarang tinggal di Jakarta bagian selatan yang asri dan tidak banjir.
"Habis saya sudah telanjur suka ngegym sejak muda, jadi ya tinggal bebannya dikurangi, " kata Ki Broto yang semasa mudanya juga suka konvoi dengan moge.