Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Cinta Valentino, Tradisi Pagan, dan Era Pandemi 2021

14 Februari 2021   09:47 Diperbarui: 14 Februari 2021   13:24 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi konflik penguasa dan naluri menikah warga (Foto: independent.co.id) 

Mereka kemudian akan menelanjangi kulit kambing menjadi potongan-potongan, mencelupkannya ke dalam darah korban dan turun ke jalan, dengan lembut menampar perempuan dan ladang dengan kulit kambing. Jauh dari rasa takut, wanita Romawi menyambut baik sentuhan kulit tersebut karena diyakini akan membuat mereka lebih subur di tahun mendatang.

SEMPAT DIANGGAP BIDAH

Lupercalia selamat dari kebangkitan awal Kekristenan, artinya mulus dipeirngati sebagai sebuah tradisi keagamaan, tetapi dilarang --- karena dianggap "tidak Kristen" atau dianggap sebagai "ajaran bidah"---pada akhir abad ke-5, ketika Paus Gelasius mendeklarasikan 14 Februari Hari St. Valentine. 


Namun, tidak lama kemudian, hari itu secara definitif dikaitkan dengan cinta. Selama Abad Pertengahan, di Prancis dan Inggris diyakini secara umum bahwa 14 Februari adalah awal musim kawin, yang menambah gagasan bahwa tengah Hari Valentine harus menjadi hari untuk romansa. Hal ini menguatkan tradisi Valentine sebagai musim menikah, musim untuk meneruskan generasi yang dalam muslim dikatakan sebagai sakinah mawadah warahmah. 

Menikah tetap lembaga yang dihormati ketika itu, yang bisa beda saat ini di era pandemi 2021, di mana belahan Eropa Amerika Australia dan di mana mana sudah terjadi revolusi seksual. Lembaga pernikahan, dianggap sebagai belenggu cinta oleh sebagian orang. Maka, terjadilah penentangan Valentine di abad 20 dan 21 ini, karena semangat Valentine tidak lagi "menyelamatkan lembaga pernikahan", namun lebih bernuansa liberalisasi cinta termasuk banyak pasangan muda yang melakukan sex party di malam valentine. 

Dari sisi sejarah, penyair Inggris Geoffrey Chaucer adalah orang pertama yang mencatat Hari St. Valentine sebagai hari perayaan romantis dalam puisinya tahun 1375 "Parlemen Foules," yang menulis, "Untuk ini dikirim pada hari Seynt Valentyne / Apa setiap pelanggaran datang ke sana untuk memilih temannya. "

Salam Valentine populer sejak Abad Pertengahan, meskipun tulisan Valentine tidak mulai muncul sampai setelah 1400. Valentine tertua yang masih ada hingga saat ini adalah puisi yang ditulis pada tahun 1415 oleh Charles, Duke of Orleans, kepada istrinya. dia dipenjara di Menara London setelah penangkapannya di Pertempuran Agincourt. Salam surat ini samai sekarang menjadi bagian dari koleksi manuskrip British Library di London, Inggris. Beberapa tahun kemudian, diyakini bahwa Raja Henry V menyewa seorang penulis bernama John Lydgate untuk membuat catatan valentine kepada Catherine dari Valois.

Di kemudian hari, menurut legenda, ada tradisi lain di hari Valentine ketika itu, semua wanita muda di kota akan memasukkan nama mereka ke dalam guci besar. Masing-masing bujangan kota akan memilih nama dan dipasangkan untuk tahun ini dengan wanita pilihannya. Pertandingan ini seringkali berakhir dengan pernikahan.

Pandemi 2021 

Lantas bagaimana dengan hari valentine 14 Februari  2021 di tengah pandemi ini?  Sepertinya tidak ada nuansa yang gegap gempita. Baik yang pro maupun kontra. Semua orang sibuk berjuang, bagaimana bisa bernafas dan tetap hidup. Cinta kasih sayang ditebarkan dan menjadi kebutuhan setiap hari. Dan lembaga pernikahan, masih erat dipegang terutama bagi budaya yang teguh memegang prinsip beragama. 

Selamat berjuang untuk meneruskan kehidupan. (14.02.2021/Endepe) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun