Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gus Baha atau UAS di Ramadan 1442 H-2021 M

14 Februari 2021   07:45 Diperbarui: 14 Februari 2021   13:16 1086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta sepintas dakwah Ramadhan tahun lalu. (Foto: dokpri dari Alvara) 

Tidak disangka, Ramadhan akan segera tiba. Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengumumkan bahwa awal Ramadhan telah ditetapkan  1 Ramadhan 1442 Hijriah jatuh pada Selasa Wage, 13 April 2021. Demikian tercantum dalam Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2021 seperti dikutip dari laman resmi PP Muhammadiyah, dan telah disebarluaskan di banyak media cetak, media online, maupun media sosial lainnya. 

Dalam maklumat tersebut juga diumumkan mengenai 1 Syawal dan 1 Zulhijah 1442 H yang ditetapkan berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, dengan penghitungan matematika fiqh bulan yang telah terbukti valid secara keilmuan dan metodologi perbintangan. 

Apakah Ramadhan tahun ini sama dengan tahun-tahun yang lalu? Pertama, bersyukurlah jika kita bisa bertemu Ramadan lagi. Banyak tokoh banyak orang, selalu mengatakan bahwa belum tentu kita mampu bertemu Ramadhan setiap tahunnya. Dan itu terbukti. Sebagian dari kita, berpulang sangat cepat. 

Bagaikan hembusan sepoi. Melintas sunyi, lantas pergi. Beliau beliau telah meninggalkan kita. Meninggalkan dunia yang fana ini. Apakah kita masih mampu berjumpa Ramadhan lagi? Kini kita menghitung hari. Jika itu yang dimaksudkan adalah Ramadhan tahun ini. Semoga kita beruntung bisa bertemu Ramadhan.

Banjir Iklan Ramadhan 

Ada kemungkinan, di sisi lain dari Ramadhan tahun ini adalah banjir iklan di sela ceramah. Sebab, tahun 2020 yang lalu saja, lebih dari 70% warga muslim menyimak rutin ceramah Ramadhan. Baik di pagi subuh, apalagi menjelang magrib sambil menunggu adzan untuk secepat kilat berbuka puasa. 

Jika di tahun 2020 angka menyentuh 79,8%, hampir 80%, maka di tahun pandemi 2021 ini, bisa jadi melebihi 90% atau bahkan 100%. Memang mau kemana lagi ya... selain duduk manis di depan tivi, atau radio, atau youtube, menunggu magrib tiba. Gowesan masih lemes, mengobrol mulut tidak enak, bepergian berkerumun ngabuburit pastinya juga dilarang, maka tidak ada pilihan: mengaji di depan tipi. 

Tahun 2020, berdasarkan survey sebuah lembaga, ustadz yang beken antara lain: 

(1) Ustadz Abdus Somad. UAS, Mewakili umat modern, progresif, ahlus sunnah wal jamaah yang cenderung mengumpul di perkotaan. 

(2) Gus Baha. Mewakili umat Nahdliyin tradisional, tokoh muda NU, namun juga menyisir masuk ke dalam banyak majelis perkotaan, mahasiswa dan mahasantri modern dengan kajian kocak, ilmu mendalam, dan dipenuhi ilustrasi kitab akhluss sunnah waljamaah klasik terdahulu.

(3) Aa Gym. Mewakili siapa ini ya Aa Gym, karena dulu banyak dikagumi dan diikuti, namun beberapa saat ini ada intrik-intrik yang membuat sebagian jamaah sedikit menjaga jarak. Namun tetap punya segmen tersendiri. 

(4) Prof Dr  Quraish Shihab, ahli tafsir yang sangat mendalam dan sering mengeluarkan quotes yang bernas. Segmen audiens para mahasiswa, mahasantri yang senang dengan dialektika Quran, dan ternyata beliau ini juga "pengagum" Gus Baha. Lha rak gimana.. alhamdulillah untuk Group Ngaji Gus Baha, sedulurnya semakin banyak. 

(5) Gus Mus alias KH Mustofa Bisri tokoh Nahdatul Ulama NU yang adalah mertua dari Ullil Absar Abdalla, pentholan JIL (Jaringan Islam Liberal) yang sebenarnya adalah intelektual muda dari kalangan pesantren juga. Kalau Gus Mus ya pasti bukan JIL, namun seorang kyai yang hobi berpuisi, hati lembut dan mudah tersentuh. Sehingga segmen pengajian Gus Mus biasanya juga orang-orang yang hatinya lembut, romantis religius, dan menyenangi keheningan yang dikemas dalam rangkaian kata dan sajak puisi.  

Siapakah kyai atau dai yang akan mengemuka juga di Ramadhan tahun ini? Kita tidak tahu, sebagian dai sudah berpulang.  Orang juga sering mencampuradukkan antara dai dan ulama. Dai adalah yang menyampaikan risalah, sedangkan ulama adalah intelektual muslim yang mendalami ilmu agama baik di kampus maupun pesantren.

Jadi kalau ada dai di tipi kok ilmunya gak dalem, ya namanya arab maklum. Sebab beliau bukan ulama. Sedangkan 5 orang di atas, yakni UAS, Gus BAha, Aa Gym, Prof Shihab, Gus Mus, adalah dai yang juga ulama. Jadi segmen audiense nya meluas, tidak hanya akademisi, juga awam semua yang menyukai gaya dan konten ceramahnya. 

Jika kelima adalah demikian, risiko banjir iklan dunk... Ya alhamdulillah... semoga bisa menggerakkan ekonomi Nusantara yang terus masih diterpa pandemi ini. Selamat menyambut Ramadhan, mari berlomba dalam kebaikan. Fastabighul khairat, salim hormat selalu untuk Ustadz Abdus Somad, Gus Baha, Prof Shihab, dan Gus Mus. Salim takzim selalu. (14.02.2021/Endepe) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun