(3) Aa Gym. Mewakili siapa ini ya Aa Gym, karena dulu banyak dikagumi dan diikuti, namun beberapa saat ini ada intrik-intrik yang membuat sebagian jamaah sedikit menjaga jarak. Namun tetap punya segmen tersendiri.
(4) Prof Dr Quraish Shihab, ahli tafsir yang sangat mendalam dan sering mengeluarkan quotes yang bernas. Segmen audiens para mahasiswa, mahasantri yang senang dengan dialektika Quran, dan ternyata beliau ini juga "pengagum" Gus Baha. Lha rak gimana.. alhamdulillah untuk Group Ngaji Gus Baha, sedulurnya semakin banyak.
(5) Gus Mus alias KH Mustofa Bisri tokoh Nahdatul Ulama NU yang adalah mertua dari Ullil Absar Abdalla, pentholan JIL (Jaringan Islam Liberal) yang sebenarnya adalah intelektual muda dari kalangan pesantren juga. Kalau Gus Mus ya pasti bukan JIL, namun seorang kyai yang hobi berpuisi, hati lembut dan mudah tersentuh. Sehingga segmen pengajian Gus Mus biasanya juga orang-orang yang hatinya lembut, romantis religius, dan menyenangi keheningan yang dikemas dalam rangkaian kata dan sajak puisi.
Siapakah kyai atau dai yang akan mengemuka juga di Ramadhan tahun ini? Kita tidak tahu, sebagian dai sudah berpulang. Orang juga sering mencampuradukkan antara dai dan ulama. Dai adalah yang menyampaikan risalah, sedangkan ulama adalah intelektual muslim yang mendalami ilmu agama baik di kampus maupun pesantren.
Jadi kalau ada dai di tipi kok ilmunya gak dalem, ya namanya arab maklum. Sebab beliau bukan ulama. Sedangkan 5 orang di atas, yakni UAS, Gus BAha, Aa Gym, Prof Shihab, Gus Mus, adalah dai yang juga ulama. Jadi segmen audiense nya meluas, tidak hanya akademisi, juga awam semua yang menyukai gaya dan konten ceramahnya.
Jika kelima adalah demikian, risiko banjir iklan dunk... Ya alhamdulillah... semoga bisa menggerakkan ekonomi Nusantara yang terus masih diterpa pandemi ini. Selamat menyambut Ramadhan, mari berlomba dalam kebaikan. Fastabighul khairat, salim hormat selalu untuk Ustadz Abdus Somad, Gus Baha, Prof Shihab, dan Gus Mus. Salim takzim selalu. (14.02.2021/Endepe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H