Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Abelard & Heloise, Mencuri Surga yang Tercuri Cinta

11 Februari 2021   20:28 Diperbarui: 11 Februari 2021   21:45 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jeng Retno, hobi berkelana akhirnya kaya dengan cerita (Foto: RA)

Adakah wanita baik-baik saja yang tekun dalam membaca, bahkan berkomitmen untuk mengabdikan diri dalam kehidupan biara? Ya wanita yang cantik jelita, namun tidak genit dan hanya menekuni hobi membaca sampai pinternya gak ketulungan, dan mengeluti naskah kitab, belajar filsafat, dan menekuni kehiduan rohani. Kisah ini menceritakan duo sejoli di abad 12, yang terus dikenang bagi pasangan suami istri yang ingin kehidupan cintanya terus abadi. Kisah romantis di Perancis, namun juga ada unsur tragis. Kisah rahasia yang diam-diam dipendam, hingga ketahuan dan mendapatkan hukuman dari lingkungan ketika itu. 

Nah, saya akan menyajikan cerita dari Diajeng Retno Andriani, wanita cerdas yang suka membuat tulisan untuk dinikmati sendiri. Eman-eman kan, maka saya akan mencoba untuk memforward penuh tulisan beliau. Sebagaimana pernah saya ceritakan, beliau ini kadang suka bercanda ceria bersama selebritanya, namun menjadi terdiam karena pandemi tidak memungkinkan untuk bercengkerama bertemu muka dengan ibu-ibu lain yang hobi MMC (mangan,.. mangann... crito...). 

Iya benar, Jeng Retno ini rupanya temannya Dr Tirta juga. Jadi ya mematuhi saran Dr Tirta: mangan... mangan... masker..... Wuikkk..., sama-sama anggota keluarga alumni Nggajah Modo, memang bisa berkisah-kisah ke sana kemari. Apalagi kebanyakan at home melulu. 

Wes lah.. tidak berpanjang lebar, kita sajikan karya pengagum Pak Tino Sidin juga ini yes.... yak Baguss.....

Sik-sik, kita liat latar belakang pemerannya dulu kisah ini. Aktris diperankan oleh Heloise, wanita cerdas abad ke-12 yang hobi membaca, tekun dan rajin serta belajar taat kepada Tuhan, dan aktornya adalah Abelard. Keduanya akhirnya dikenang sebagai simbol cinta abadi, meski memporakporandakan Perancis ketika itu karena latar belakang kehidupan religius spiritualnya.

Heloise,  adalah seorang biarawati, filsuf, penulis, sarjana, dan kepala biara Prancis. Héloïse adalah "wanita sastrawan" yang terkenal dan filsuf cinta dan persahabatan. Dia mencapai tingkat nullius pada tahun 1147, hampir mencapai tingkat politik pangkat dan kekuasaan sebagai uskup.

Sementara itu, Abelard adalah guru filsafat dan teologi yang bisa dikatakan gurunya Heloise. 

Abelard dan Heloise saling mencintai. Namun, hubungan cinta mereka jauh lebih dari sekadar tindakan nafsu duniawi. Itu juga hubungan yang dipenuhi dengan amal dan persahabatan. Dengan mempelajari kisah cinta mereka, kita mungkin belajar tentang dunia yang jauh.

Pada 1115 Abelard bertemu Heloise, yang tinggal bersama pamannya, Fulbert di Îls de Cité. Pada titik ini, dia kemungkinan besar berusia awal dua puluhan, dan Abelard memutuskan untuk merayunya, menawarkan pamannya untuk mengajarinya. Pada titik ini, Heloise  dikenal sebagai seorang sarjana yang brilian dan fasih dalam bahasa Latin, Yunani, dan Ibrani.

Abelard, sebaliknya, berusia 37 tahun dan berada di puncaknya sebagai guru filsafat dan teologi. Sayangnya, perselingkuhannya berakhir dengan kehamilan dan Abelard memindahkannya ke rumah keluarganya di Brittany, di mana dia melahirkan seorang putra, bernama Astrolabe.

Setelah menikahinya secara rahasia, dia mengirim Heloise ke sebuah biara di Argenteuil untuk melindunginya. Segera setelah itu, Fulbert - pamannya Heloise itu,  mengatur sekelompok pria, yang masuk ke kamar Abelard, di mana dia dikebiri. 

Akibatnya, Abelard memutuskan untuk menjadi seorang biarawan dan membujuk Heloise untuk memasuki kehidupan religius. Kisah mereka, dan selanjutnya diketahui dari tulisan-tulisan otobiografinya, Historia Calamitatum, tujuh surat antara Abelard dan Heloise, dan empat surat antara Peter Yang Mulia dan Heloise (tiga oleh Peter, satu oleh Heloise). Selain itu, beberapa penerbit buku di Perancis memiliki koleksi "surat cinta yang hilang" yang dianggap sebagai bagian dari korespondensi terlarang, yang mereka lakukan selama musim dingin tahun 1115 - 16.Sebagian telah dipublikasikan dan viral ketika itu. 

Kuburan Abelard dan Heloise juga masih ada sampai sekarang di Perancis. Sila ke sana jika ada waktu, pasti menunggu pandemi berakhir dulu yes...

Nah, cerita versi jeng Retno saya lampirkan di sini, sebab lebih menghebohkan karena masuk dalam situasi abad 12 dengan sentilan sentilun kehidupan saat ini yang notabene abad 21. Ajaib, kisah cinta abad 12 kita ulas abad 21. Merinding bulu kuduk saya.... 

Sila disimak yes.....: 

----

STEALING HEAVEN

Bingung dengan judul di atas? Surga kok kemalingan... iya kan? Mosok sih?

Weeees... ga usah bingung. Itu judul film lawas jamannya saya masih imut kinyis-kinyis... sekitar tahun 1988. Pemerannya Derek de Lint dan Kim Thomson. Saya nonton filmnya. Bagus ceritanya. Buat seru-seruan sih oke. Tapi... gimana pun saya ga rekomendasikan untuk diteladani. Ambil bagusnya, buang jeleknya.

Film ini bercerita tentang kisah cinta terlarang yang melegenda antara Heloise dan Abelard. Kisah cinta yang mengharukan... Siapin handuk kecil dan ember ya... siapa tahu entar kalian nangis. 

Jeng Retno, hobi berkelana akhirnya kaya dengan cerita (Foto: RA)
Jeng Retno, hobi berkelana akhirnya kaya dengan cerita (Foto: RA)

Ntar dilap pakai handuk trus diperas. Air matanya ditampung di ember. Lumayan buat nyiram tanamanmu.

Pierre Abelard adalah seorang filsuf skolastik, ahli logika dan theolog, musisi, komponis, penyair terkenal pada abad 12 di Perancis. Ga cuman pinter banget tapi juga ganteng.... dan ngetop abis deh. Murid-muridnya datang dari berbagai penjuru Eropa.

Sedangkan Heloise de Argenteuil adalah muridnya. Heloise ini keponakan kesayangan Canon Fulbert, seorang yang mempunyai posisi tinggi di katedral Notre Dame. Heloise seorang terpelajar dan cantik jelita. Bayangin aja deh... perempuan pada abad itu banyak yang buta huruf. Hanya kalangan tertentu yang mendapat kesempatan ber"sekolah". Dan Heloise bisa mendapat kesempatan belajar sampai tingkatan tertinggi (kalau sekarang ya sarjana gitu...) karena dukungan dari pamannya.

Singkat cerita... gara-gara belajarnya berduaan mulu di kamar... ya setan jadi orang ketiga. Kan Abelard kost gratis di rumah Fulbert, yang notabene Heloise juga tinggal serumah. Akhirnya Heloise pun malah dapat gelar MBA (Married By Accident). Persoalan jadi tambah runyam nih. Sebagai guru besar, Abelard yang jauh lebih tua daripada Heloise, dia dituntut hidup selibat (ga nikah) bila masih pengen mengajar. Sedangkan untuk menutupi aib dan biar anaknya ntar ga dibilang anak haram jadah, maka mereka harus menikah.

Awalnya Heloise menolak dinikahin karena dia ingin agar Abelard tetap bisa mengajar.  Akhirnya mereka menikah diam-diam. Heloise diamankan, tinggal dengan saudara perempuan Abelard sampai melahirkan anaknya yang bernama Astralobe. Selanjutnya Astralobe diasuh saudara perempuan Abelard itu. Heloise disuruh jadi biarawati bahkan kemudian hari menjadi kepala biara. Sebenarnya Heloise ga mau tapi demi cintanya pada Abelard dia mengalah.

Ketika paman Fulbert tahu kalau Heloise dijadikan biarawati... marahlah Fulbert. Dikiranya Abelard sengaja membuang Heloise. Fulbert pun membeberkan pernikahan rahasia mereka ke orang-orang. Dan menyuruh beberapa orang untuk mengebiri Abelard. Waduuuh... hampir mati tuh Abelard.

Sebagai laki-laki tapi terus ga punya "senjata" membuat Abelard ga percaya diri. Lagipula malunya itu lho... semua orang jadi tahu kalau ternyata kehidupan pribadinya jauh dari norma susila. Abelard pun mengundurkan diri dari mengajar dan memilih mengasingkan diri jadi biarawan.

Heloise akhirnya dapat info kalau Abelard dikebiri dan jadi biarawan. Praktis mereka tak pernah bertemu lagi. Kalau di film sih... ada satu kesempatan mereka bertemu. Anaknya, Astralobe, dipertemukan juga dengan ibu kandungnya. Saya ga tahu mana versi yang benerannya.

Walaupun terpisah secara fisik namun cinta mereka berdua tak luntur oleh waktu. Cinta mereka tetap membara. Setiap hari mereka menulis surat. Hanya itu sarana yang bisa digunakan. Kalau udah ada hape bisa video call ya.... Ya karena keduanya sama-sama cendikiawan dan penyair... surat-surat mereka dijadikan literatur sastra beberapa abad kemudian.

Ketika Abelard meninggal, jenazahnya diserahkan ke Heloise. Dua puluh tahun kemudian Heloise menyusul cinta sejatinya. Mereka sama-sama meninggal di usia 63 tahun.

Beberapa abad kemudian Ratu Josephine, permaisuri Kaisar Napoleon Bonaparte, yang mendengar kisah asmara ini, memerintahkan memindahkan makam Abelard dan Heloise di TPU Pere Lachaise di Paris. Ada suatu legenda yang menyebutkan saat jenazah Heloise akan disatukan di makam Abelard... tiba-tiba lengan Abelard terangkat menyambut istrinya. So sweet banget ya. Yang jadi pertanyaanku... berarti jenazah mereka tidak membusuk? Kan meninggalnya udah berabad-abad saat dipindahkan. Sampai sekarang makam mereka masih banyak dikunjungi orang.

Ceritanya sampai sini saja ya. Sori ga ada sambungannya. Setidaknya kalian jadi tahu ada kisah cinta yang tragis dan mengharukan. Kisah nyata yang jadi legenda. Ngebayanginnya jadi sedih nih. Tidak bisa bahagia di dunia. Semoga mereka bahagia di kehidupan selanjutnya... kisah khusus untuk Kompasianer dari Retno Andriani. 

----

Kisahnya dibukukan dan sudah viral di abad 12 (foto: chenebleu.com) 
Kisahnya dibukukan dan sudah viral di abad 12 (foto: chenebleu.com) 

Lho jeng... critamu uakehee... njuk aku dikasih jatah apa ini yes? Pembaca wes kecapekan menyimak karena kisah itu terlalu menarik untuk diserap tanpa dicermati. Pasti sebagian akan bertanya,apakah itu cerita benaran atau sekedar Hollywood.. atay Holy Wow ...? Ya namanya kisah lama, mengharu biru karena ternyata kehidupan ideal bisa bercampur dengan perjalanan yang menyedihkan, mengharukan, dan membuat kita bisa ikut istighfar, memohon ampun. Sambil juga bersyukur, bahwa sekarang cerita seperti itu sudah hampir tidak ada.

Meski demikian, cerita lain di era kekinian, tahun 2021 ini pada bulan Februari, masih terus berkembang dan kita belum tahu akhirnya bagaimana. Pandemi covid19 masih menjadi hantu dan belum bisa kita taklukkan. (11.02.2021/Endepe) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun