Ntar dilap pakai handuk trus diperas. Air matanya ditampung di ember. Lumayan buat nyiram tanamanmu.
Pierre Abelard adalah seorang filsuf skolastik, ahli logika dan theolog, musisi, komponis, penyair terkenal pada abad 12 di Perancis. Ga cuman pinter banget tapi juga ganteng.... dan ngetop abis deh. Murid-muridnya datang dari berbagai penjuru Eropa.
Sedangkan Heloise de Argenteuil adalah muridnya. Heloise ini keponakan kesayangan Canon Fulbert, seorang yang mempunyai posisi tinggi di katedral Notre Dame. Heloise seorang terpelajar dan cantik jelita. Bayangin aja deh... perempuan pada abad itu banyak yang buta huruf. Hanya kalangan tertentu yang mendapat kesempatan ber"sekolah". Dan Heloise bisa mendapat kesempatan belajar sampai tingkatan tertinggi (kalau sekarang ya sarjana gitu...) karena dukungan dari pamannya.
Singkat cerita... gara-gara belajarnya berduaan mulu di kamar... ya setan jadi orang ketiga. Kan Abelard kost gratis di rumah Fulbert, yang notabene Heloise juga tinggal serumah. Akhirnya Heloise pun malah dapat gelar MBA (Married By Accident). Persoalan jadi tambah runyam nih. Sebagai guru besar, Abelard yang jauh lebih tua daripada Heloise, dia dituntut hidup selibat (ga nikah) bila masih pengen mengajar. Sedangkan untuk menutupi aib dan biar anaknya ntar ga dibilang anak haram jadah, maka mereka harus menikah.
Awalnya Heloise menolak dinikahin karena dia ingin agar Abelard tetap bisa mengajar. Akhirnya mereka menikah diam-diam. Heloise diamankan, tinggal dengan saudara perempuan Abelard sampai melahirkan anaknya yang bernama Astralobe. Selanjutnya Astralobe diasuh saudara perempuan Abelard itu. Heloise disuruh jadi biarawati bahkan kemudian hari menjadi kepala biara. Sebenarnya Heloise ga mau tapi demi cintanya pada Abelard dia mengalah.
Ketika paman Fulbert tahu kalau Heloise dijadikan biarawati... marahlah Fulbert. Dikiranya Abelard sengaja membuang Heloise. Fulbert pun membeberkan pernikahan rahasia mereka ke orang-orang. Dan menyuruh beberapa orang untuk mengebiri Abelard. Waduuuh... hampir mati tuh Abelard.
Sebagai laki-laki tapi terus ga punya "senjata" membuat Abelard ga percaya diri. Lagipula malunya itu lho... semua orang jadi tahu kalau ternyata kehidupan pribadinya jauh dari norma susila. Abelard pun mengundurkan diri dari mengajar dan memilih mengasingkan diri jadi biarawan.
Heloise akhirnya dapat info kalau Abelard dikebiri dan jadi biarawan. Praktis mereka tak pernah bertemu lagi. Kalau di film sih... ada satu kesempatan mereka bertemu. Anaknya, Astralobe, dipertemukan juga dengan ibu kandungnya. Saya ga tahu mana versi yang benerannya.
Walaupun terpisah secara fisik namun cinta mereka berdua tak luntur oleh waktu. Cinta mereka tetap membara. Setiap hari mereka menulis surat. Hanya itu sarana yang bisa digunakan. Kalau udah ada hape bisa video call ya.... Ya karena keduanya sama-sama cendikiawan dan penyair... surat-surat mereka dijadikan literatur sastra beberapa abad kemudian.
Ketika Abelard meninggal, jenazahnya diserahkan ke Heloise. Dua puluh tahun kemudian Heloise menyusul cinta sejatinya. Mereka sama-sama meninggal di usia 63 tahun.
Beberapa abad kemudian Ratu Josephine, permaisuri Kaisar Napoleon Bonaparte, yang mendengar kisah asmara ini, memerintahkan memindahkan makam Abelard dan Heloise di TPU Pere Lachaise di Paris. Ada suatu legenda yang menyebutkan saat jenazah Heloise akan disatukan di makam Abelard... tiba-tiba lengan Abelard terangkat menyambut istrinya. So sweet banget ya. Yang jadi pertanyaanku... berarti jenazah mereka tidak membusuk? Kan meninggalnya udah berabad-abad saat dipindahkan. Sampai sekarang makam mereka masih banyak dikunjungi orang.