Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mencari Jin di Malmo (2)

11 Februari 2021   09:29 Diperbarui: 11 Februari 2021   10:07 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung sekolah ketika musim salju (Dokpri) 

Nah, setelah masuk dan wira-wiri di gedung tua termasuk kastil-kastil di Malmo, saya juga sangat berhasrat bulan segera masuk Agustus. Sebab, bulan itu adalah bulan festival musim panas, dan pelajar biasanya akan mencari jin di Malmo.

Ya maksudnya adalah blue jean, bekas tapi masih bagus. Branded pula. Dilondry dan diseterika yang panas, akan mensterilkan jamur dalam jin dari second hand shop tersebut. 

 Ya, sebentar lagi sekira bulan Agustus ada Festival Malm. Banyak atraksi seni di sini. Setelah di Malm ada juga International Day, Festival malm adalah semacam puncak kegembiraan warga atas datangnya musim panas.Anak-anak kecil untuk pertama kalinya diajari jualbeli.

Mereka dibawa ke tanah lapang, dan menjual barang koleksi mereka; mainan, boneka, baju sepatu,dan beragam koleksi anak-anak dengan harga miring.Sekitar 5 ribuan sampai 20 an ribu rupiah dengan kualitas yang masih bagus.

Yang menarik, tahun lalu aku sempat juga mendatangi pasar anak-anak ini. Ibu-nya membolehkan aku tawar 10 kroner (sekitar 12 an ribu rupiah), eh... anaknya yang ngotot tidak boleh. Lantas aku tertawa. Si Ibu itujuga ikut tertawa. Dasar bule Swedia... tertawanya membuat makin kelihatan cantik saja... hehehe. PAsti gur ta batin, hora wani ngomong dunk, basanya juga mereka Swedish dan kita pakai Inggris-inggrisan saja. 

Akhirnya dinegosiasi ulang. Harga pun kalo cocok,barang terbeli. Kalo tidak, ya masih banyak penjual lainnya.

Di Folkert Park dan Drotningatan, juga ada pasar seken hand. Folkert Park buka hari Sabtu, Drotning buka hari Minggu. Yang ini penjualnya orang dewasa. Beberapa malah nenek nenek dan kakek-kakek. barang yang dijualjuga lebih variasi; mulai souvenir lama, sepatu, baju,komputer, perangko, kristal, printer, jaket, alat masak, sampai sepeda pun kadang ada.

Anehnya, kami kadang ketemu sepatu bekas merk NIKE atau ADIDAS bahkan Reebook yang masih bagus. Lha,ternyata di stikernya: Made In Indonesia. Karena harga murah sekira 20an ribu rupiah, atau 17kroner, ya beli juga.

Gombal juga, batinku. Sepatu baru buatan negaraku, bekasnya kami yang pake. Yo wisben, kan tidak tiap hari, begitu alasan kami. harga aslinya mencapai ratusan ribu rupiah. Sekarang mah di atas 3 jutaan yes yang branded. 

Sementara,sepatu bekas entah apa mereknya di toko seharga 1200kroner, atyau sekitar 1,5 juta rupiah, di pasar bekas itu harganya sekitar 200an ribu rupiah. Ada juga yang mau beli. Penjualnya variatif, baik Swedish maupun migran dari Polandia, Timur Tengah, Bosnia, Afghanistan, Irak,Kroasia, Yugoslavia (Makedonia), Denmark, dll.

Pembelinya ya banyak juga, kalo student ya macam China, indonesia, Thailand, Afrika, Mongolia, Vietnam,dll. Begitu musim panas berakhir, sekira september, semua pasar tadi tutup. Ya karena musim dingin akan tiba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun