Artinya bahwa mahasiswa diberikan kebebasan mengambil mata kuliah yang sesuai kurikulum, meskipun di lain kampus dan luar fakultas atau jurusan. Dalam hal ini, kerjasama lintas perguruan tinggi adalah utama, sehingga transkripsi nilai yang diakomodasi, akan seirama dengan ragam mata kuliah yang diambil mahasiswa secara mandiri.
Disinilah diperlukannya kolaborasi atau kerjasama antara sektor pendidikan dan sektor industri dalam menciptakan sebuah reka cipta sehingga dapat meningkatkan produksi dan distribusi di sektor domestik maupun global.
Peran sektor pendidikan, khususnya perguruan tinggi yaitu sebagai pusat research and development bagi industri untuk mengembangkan teknologi baru.
Kampus Merdeka dan Kedai Reka, adalah sebuah momentum untuk semakin produktif dan inovatif bagi mahasiswa maupun dosen peneliti.
Capaian kolaborasi ini nantinya dapat dijabarkan sesuai kebutuhan masing-masing klaster, seperti: otomatif, agrobisnis, teknologi informasi dan komunikasi, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Dengan demikian, keragaman kolaborasi ini fleksibel tidak hanya di satu bidang, melainkan multi bidang yang muaranya adalah bagaimana inovasi dapat diterapkan di dunia industri melalui karya inovatif keratif produktif kalangan perguruan tinggi.
Selain itu, kolaborasi antar pemangku kepentingan ini diharapkan dapat memberikan kebermanfaatan seluas-luasnya untuk masyarakat, baik pada masyarakat praktisi industri, maupun para akademisi di perguruan tinggi. Lebih lanjut dikatakan oleh Prof Nizam, bahwa ini juga menjadi bagian dari upaya nyata dalam membantu pemulihan perekonomian nasional sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
Dana tersedia lebih dari 250 milyard untuk memacu produk inovatif kreatif dalam platform Kedaireka. (***/04.02.2021/Endepe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H