Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hikayat Abu Janda

31 Januari 2021   19:04 Diperbarui: 31 Januari 2021   19:08 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jagad media sosial diguncang prahara, seorang laki-laki beriket seperti orang Jawa, blangkon bagaikan piyayi kraton Yogyakarta, dikenal dengan sebutan Abu Janda, pada periode awal tahun ini,  Januari 2021, menyebarluaskan opini adanya agama yang arogan, agama yang dianggap 

tidak menghargai kearifan lokal, dan sampai seorang mantan menteri Ibu Susi yang banyak dikagumi, menyeru agar unfollow akun twitter si Abu Janda, Hirukpikuk pun merajalela, karena mbak Yenny yang NU saja merasa tidak mengenal Abu Janda, 

padahal Pak Abu Janda ini sering berbaju Banser organisasi pemuda NU, dan PWNU jatim pun menolak kenal pak Abu ini 

(liat link: detik.com)

Siapa sejatinya Abu Janda, mengapa dia tidak berhenti untuk mencuit dan menebarkan singgungan beraroma agama, dan membuat gaduh jagad maya,

Beranikah Abu Janda untuk muncul ke permukaan fisik, membuat undangan terbuka orasi untuk menantang siapa pun yang berbeda dengannya?

Ataukah memang baginya dunia ini adalah panggung drama dan dia ingin ikut dalam kancah kegaduhannya?

Abu Janda, nama yang sama sekali tidak terkait dengan Abu Nawas, atau Abu yang lain, kecuali nama ini semakin mencuat di cuitan media sosial,

Siapa di belakang Abu Janda, mengapa di awal kemunculan mengaku sebagai kader ormas tertentu,bahkan mengenakan seragam ormas tersebut?

Apakah ia memang ingin membenturkan antar ormas, atau ia memang seorang nasionalis sejati yang rela mati untuk membela tanah air?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun