Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gua Kahfi

12 Januari 2021   02:13 Diperbarui: 12 Januari 2021   04:40 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gua Al Kahfi di Jordan, menjadi simbol isolasi mandiri ketika di luar banyak ancaman, pandemi, atau tekanan penguasa (Foto: twitter.com/atyanibaker)

berkata pemuda yang lain sambil menata diri di dalam gua itu, meditasi, menyebut kebesaran Tuhan tanpa henti, 

"Banyak saudara kita, yang seharusnya mampu menolong, namun juga nyatanya tidak mampu melindungi kita, 

sehingga kita harus berlari,  ke gua ini...."

ujar pemuda yang lain, 

Benarlah memang sudah menjadi kehendak-Nya, asbabul al kahfi menjadi pilihan kami, 

Bersembunyi dari semua yang terjadi, dengan tetap menyebut nama-Nya, berharap pertolongan-Nya, selalu bersabar atas kehendak-Nya, 

Hampir 300 tahun para pemuda tertidur di dalam gua, setelah sekian lama bermunajat tanpa kenal lelah, 

Beberapa berita menyebutkan 307 tahun lamanya pemuda tersebut sebenarnya telah tertidur, 

Gua Al Kahfi di Jordan, menjadi simbol isolasi mandiri ketika di luar banyak ancaman, pandemi, atau tekanan penguasa (Foto: twitter.com/atyanibaker)
Gua Al Kahfi di Jordan, menjadi simbol isolasi mandiri ketika di luar banyak ancaman, pandemi, atau tekanan penguasa (Foto: twitter.com/atyanibaker)

Ketika terbangun mereka saling bertanya, seakan baru kemarin pimpinan berganti, 

Diputuskan untuk mengirim perwakilan ke pasar, mencari makanan untuk ini hari, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun