Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Icip-Icip Nasi Jamblang Cirebon

25 Desember 2020   08:50 Diperbarui: 27 Desember 2020   22:22 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meniti perjalanan dari Jogja, jarak ditempuh sekitar 350 kilometer. Ya lebih kurang, sebab saya juga mampir ke Kuningan untuk silaturahim dengan seorang pimpinan pondok pesantren. Alhamdulillah semua diparingi lancar, meski ya kadang nyasar sedikit sedikit belok belok karena masuk kawasan pedesaan.

Jangan salah, kami berempat juga tes swab antigen di lab sebelum traveling, dan dinyatakan negatif. Biaya @ Rp. 450 ribu, agak mahal dibandingkan dengan lab lain yang ada melayani dengan biaya @ Rp. 250 ribu. Surat lengkap. Istri saya malahan PCR langsung, dan juga negatif.  Biaya PCR nya Rp. 900 ribu. BAgi yang minat, monggo menghubungi lab-lab terdekat, sehingga traveling akan aman baik dari sisi kesehatan, maupun sweeping aparat ya.. Hehe... dan tetap mematuhi protokol kesehatan. 

Memasuki Cirebon, rasanya ya agak sedih juga. Kota lama yang sudah terkenal di jaman baheula, kok belum nampak apa ciri khasnya. Keunikan dan sentuhan etnisnya, belum menonjol dibandingkan, misalnya, Yogya dan Solo. Sebagian jalan tergenang karena hujan, menunjukkan drainase belum bekerja dengan optimal.

Rumput rumput taman kota, pinggir jalan, sebagian masih rimbun. Pohon pohon yang rindang dekat stasiun Prujakan Cirebon,  terlalu rimbun belum dirapikan selulur dahan rantingnya. Perilaku pengendara menyerobot jalan masih terlihat, kalau ini teh mungkin sama ya dengan yang lain.

Intinya, pengaturan Dinas Taman Kota belum optimal. Perlu belajar ke Surabaya untuk ini, sehingga kalau kita masuk ke sebuah kota, cara melihat aparatur negara bekerja beneran atau tidak, cukup dengan melihat taman kota, jalan yang rapi bersih, saluran air yang bekerja dengan baik, dan perilaku masyarakat yang teratur. 

Cirebon masih perlu berbenah untuk menjadi aikon wisata yang handal. 

Tetap disiplin masker di setiap kota (DOkpri) 
Tetap disiplin masker di setiap kota (DOkpri) 

Nasi Jamblang 

Sudah banyak yang mengulas mengenai nasi jamblang ini. Namun ya karena pagi ini, 25 Desember 2020 saya berada di Cirebon, ikut berkisah kisah deh mengenai nasi jamblang.

Lokasi yang saya pilih adalah nasi jamblang Bu Nur, di jalan cangkring 2 no. 34 kecamatan kejaksan Cirebon Jawa Barat 45123. Nah, lengkap kan... yang penasaran bisa ke sini secepatnya.. hehe.. jika sempat ketemu saya, saya yang traktir boleh deh.... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun