Apakah Aids akan mendapatkan obatnya? Sebagian mengatakan, bahwa Aids bukanlah penyakit, namun menurunnya kekebalan tubuh. Pasien bisa tewas karena sakit paru-paru, diare, dan lain sebagainya, dengan dipicu Aids sebagai penurun kekebalan tubuhnya.
Dahulu sempat dituduh sebagai akibat intim dengan sejenis, atau kaum lgbt. Namun, di era sekarang ini, akibat transfusi darah, narkoba, atau berinteraksi seksual dengan penderita, maka Aids dapat menyebar dan menular.
Konspirasi teori menyatakan bahwa Aids adalah penyakit yang sengaja ditanam untuk memusnahkan populasi penderita, dengan sasaran tertentu, sehingga ada dugaan bahwa dulu yang mau dimusnahkan adalah bangsa tertentu,
Sama halnya dengan Covid19, juga diduga dengan target untuk memusnahkan populasi manusia dengan 30% populasi sebagai sasaran,
Covid19 juga katanya bukan penyakit, namun mempercepat proses kematian bagi penderita diabetes, jantung, paru-paru, dan lainnya,
Ada banyak mitos tahayul berkembang, ada yang terbungkus fitnah, namun ada yang khawatir jangan-jangan ada benarnya.
Rumor atau pasti, AIDS adalah masalah besar manusia yang sampai sekarang juga belum ada solusinya, kecuali obat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga tidak rentan dengan penyakit yang akan mematikan.
Sampai kapan ini bisa teratasi?
Sampai manusia semua bisa dipercaya, saling menjaga amanah, dan tidak menambah kerusakan di muka bumi. Seks bebas harus diatasi dengan lembaga pernikahan yang sah dan legal, juga sumber-sumber pemicu beredarnya AIDS juga harus diatasi, dibasmi jika perlu. Dibasmi dalam arti diatasi sampai ke akar-akarnya.
Di saat yang sama, sayang sekali, lembaga agama belum optimal dalam menjalankan fungsinya. Selain sebagian punya tokoh yang memicu keonaran, juga sebagian manusia pun dilanda agnotisme bahkan atheisme. Apakah agnotisme dan atheisme memicu Aids? Waduh.... agak jauh kalau mau menghubungkannya...Namun ada kalangan yang percaya, jika agama mampu mengontrol perilaku manusia, maka penyakit seperti Aids sebenarnya bisa dihindari dan diobati.