Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ke Mana Angin Bertiup

24 November 2020   02:21 Diperbarui: 24 November 2020   04:27 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan turun pelahan ...... gerimis satu demi satu jatuh menimpa .... tanah basah udara segar merekah ...

Angin sepoi menerpa.... dingin sejuk menusuk tulang..... namun menyegarkan....

Mendung berjalan berarak.... sepertinya deras akan datang....

 petir mulai menyalak... halilintar mulai berteriak..

Ke mana sekarang angin bertiup.... menghembus selanjutnya ke sana kemari tidak terendus...

Sepoi... bertimpuk dengan desah pekik seperti leher tercekik...

Angin berarak... dibawa udara panas dingin tekanan yang ekstrim.... 

Tidak terbaca oleh ramalan cuaca...

Semua orang bicara... tidak dikenali irama...

Inikah angin yang tidak bisa dibaca

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun