Bill Gates penasaran dan berkata, "Jika demikian, sampeyan pasti ingat 19 tahun yang lalu suka ngasih koran gratis kepada saya kan. Saya ingin membalasnya.. Katakan sesuatu, apa yang sampeyan inginkan. Saya akan penuhi permintaan sampeyan sekarang juga."
Bill Gates yakin bisa membalas kebaikan tukang koran saat ini. Si tukang koran ini mungkin waliyullah yang sedang nyamar ya... kok malah menjawab, "Ooom, bagaimana mungkin anda bisa membalas kebaikan saya yang dulu, saya tidak ingin dibalas, dan kondisinya sangat tidak seimbang. Saya memberikan koran saya, padahal saya ini miskin. Saya bersedekah untuk orang yang sedang membutuhkan, padahal saya bukan orang yang berkelebihan. Sekarang anda mau membalas itu, sementara anda adalah orang kaya sekaya kayanya, wah... tidak imbang. Lupakan saja, saya ikhlas kok nyumbang koran ke sampeyan." ujar si tukang koran dengan tulus jujur tanpa ada kesan dibuat-buat.
Bill Gates tampak terkejut dan terdiam.
Sejak saat itu, Bill Gates tahu, ada orang yang lebih kaya dari dia. Yakni si tukang koran itu.
***
Bagaimana dengan moralitas cerita. Kompasianer pasti dah pinter-pinter dah. Intinya selalu ada orang baik di dunia ini, yang berbuat baik karena ingin berbuat baik saja. Bukan ingin dibalas. Ikhlas. Tulus. Dan kisah Bill Gates itu adalah true story.
Jangan pernah merasa lelah untuk berbuat baik. Dan cukuplah Tuhan yang akan membalas kebaikan kita.
Ya Allah... telah kutuliskan kisah ini, sebagai sedekah saya untuk manusia.. agar semua semakin ikhlas beribadah kepada Mu..., berbuat baik kepada sesama manusia, karena demikian Engkau firmankan. (22.11.2020/ndp)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H