Mengapa bisa berbeda, nama yang bisa jadi sejarahnya sama, para penabuh tambur untuk hiburan rakyat
Mengapa bisa berbeda, tambur-tambur yang untuk musik, berubah di Jakarta menjadi sangat berisik,
Mungkinkah Namburan Ngayojokarto bisa nanggap wayang kulit dengan sinden yang suara bisa menjerit,
Petamburan nanggap wayang orang orang dengan suara yang semakin memekik?
Ada apa di Petamburan?
"Lakone nopo pak Mantep....."tanya penonton pada sang Dalang, Ki Manteb Sudarsono dalam sebuah iklan ketika itu...
"Lakonee.... oyeee....."jawabnya.
Ya sudah..... maaf ini gur puwisi ngawur timbang nganggur....
..
................................................................... 21.11.2020/ndp