Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Makan Hemat Makan Sehat

4 November 2020   05:02 Diperbarui: 5 November 2020   04:23 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menu resto di Mokpo (Dokpri-NDP)

Waktu itu saya dengan istri. Setiap istri berbincang, Mrs Ma tampak begitu memperhatikan. Juga gesture mengangguk-angguk. Seakan-akan mengerti. Setidaknya, berusaha mengerti. Lha wong sama-sama bahasa Inggrisnyaterbatas. hehehe...

Nah, sewaktu saya naik kereta dari Mokpo ke Seoul. Saya menjumpai situasi, yang kok sama ya dengan di Indonesia.

"Expensive? Your food... you bought coffee or food during travell? Expensive ?, "tanya Mr Ma kepada saya. Ya memang mahal, namun ternyata orang Korea yang sejatinya kaya-kaya itu, juga menganggap makanan di kereta juga mahal. Jajan dalam perjalanan, bagi mereka juga mahal untuk armada angkutan tertentu, khususnya kereta api. Lhoo. lak podho mbek awake dewe yes....

Jika naik pesawat, gak sempat bilang mahal murah karena biasanya paketan kan. 

Start awal dari Honam-dong, Mokpo-si, Jeollanam-do, Korea Selatan. Tujuannya  di Seoul, 405 Hangang-daero, Bongnaedong 2(i)-ga, Yongsan-gu, , Seoul, Korea Selatan. Berjarak 371 km, lumayan jauh sehingga jajan di perjalanan tidak terelakkan. Harga kopi kalau dikonversi ketika itu ya sekitar 50 an ribu dengan sedotan tipis, yang saat itu Indonesia belum banyak beredar. Kelihatannya kalau sekarang bisa kisaran 300 - 500an ribu untuk paket kopi di kereta dengan kue-kue kecil imut tidak bisa bikin kenyang. 

Kalau makan di resto-resto Korea, dijamin enak banget. Banyak menu ikan, termasuk jenis-jenis ikan laut dalam yang mungkin kita belum pernah melihatnya. Bahkan ada jenis ikan belut laut, ikan kerapu yang besar banget, ikan-ikan lain yang saya gak mudheng karena asal-usul saya bukan dari zona laut. Hehehe.. dasar orang daratan, lupa lautan. Bukannya lupa daratan.. 

Untuk menghindari menu non halal, memang menu ikan sangat disarankan jika kita ke Korea. Lebih aman. Sebab jika daging, meskipun daging sapi, masaknya jadi satu dengan masakan daging babi. Waduhh... ya ngeri kan....

Menu resto di Mokpo (Dokpri-NDP)
Menu resto di Mokpo (Dokpri-NDP)

Orang Korea itu lembut hati. Sopan dan respek kepada orang lain. Saya ketika diketahui muslim, mereka menghormati itu dan menghindarkan menu-menu babi.

"Mr Nugee..., don't worry, this is Miss Kim who will cook for you only halal food, "kata Mr Ma ketika saya ada acara makan di kantor Pelabuhan Mokpo. 

Aduh makk... maksudnya baik. Namun beliau gak tahu bahwa masak satu panci antara babi dan sapi, juga tidak dianjurkan dalam konteks halal food. Namun ya setidaknya mereka berusaha untuk itu... dan saya makan penuh istighfar memohon ampunan, karena daging halal, namun proses saya tidak tahu apakah jaminan halal atau tidak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun