Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Belajar Berbagi Peran kepada Pak Bule

1 November 2020   16:18 Diperbarui: 2 November 2020   15:12 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya di Rotterdam ketika itu (Dokpri/NDP)

"Dont worry Pak Nugee, all of these halal...," imbuh Pak Bule mengerti apa yang melintas di benak saya melihat menu berdaging tersebut.

Sebagian besar bule, memang malahan sudah sangat akrab dengan terminologi makanan halal dan non-halal, sehingga mereka menyesuaikan dengan kolega ketika ada perjamuan. 

Nah, acara dimulai. Ibu Bule tampak menuang gelas, mempersilakan minum dengan hidangan pembuka makanan ringan. Dengan luwes pula, Ibu Bule melayani kami (saya berdua dengan kawan dari Indonesia), dan Pak Bule juga dilayani menuangkan nasi ke piring.

Nah, makan-makan selesai. Lantas ketika mau menyingkirkan piring kotor habis makan, Ibu Bule mengedipkan mata ke Pak Bule. Pak Bule bergegas mengambil piring kotor tersebut, dibawa ke tempat cuci. Ibu Bule menyulut rokok. Smoker rupanya... (batin saya).

Pak Bule sibuk di belakang mencuci piring. Saya mau bantu, Ibu Bule melarang karena kami adalah tamu beliau. 

"Dah biasa begini, saya yang masak, Pak Bule yang mencuci piring," kata Ibu Bule (kira-kira begitu terjemahannya, boso enggres-nya saya lupo.. hehehe...)

Dan adegan sama diulangi ketika minum kopi. Bule-bule biasanya minum teh, atau kopi panas, setelah makan. Tujuannya untuk menghilangkan bau amis daging atau ikan di mulut. 

Saya terheran dan gumun. Ow begitu ya bertukar atau berbagi peran. Setidaknya, Pak dan Ibu Bule di Rotterdam tersebut.

Pak Bule ini, pada tahun 2020 masih intensif berkomunikasi dengan saya lewat WhatsApp, dan masih hilir mudik Belanda - Indonesia sebelum era pandemi covid-19. 

Bayangkan kalau kita di tanah air. Belum terbiasa begini kan, Ibu mengajak ngobrol tamu, Ayah mencuci piring di belakang. Meskipun hanya sebentar, kayaknya gak sopan gitu ya....

Ya silakan, bisa ditiru, dimodifikasi, atau diadaptasi dengan nilai budaya kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun