Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kawah Sikidang, antara Wonosobo dan Banjarnegara

27 Oktober 2020   05:39 Diperbarui: 27 Oktober 2020   06:09 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kawah Sikidang (Dokpri/NDP)

Lebih menarik lagi sebenarnya adalah Puncak Dieng. Bisa mengintip matahari terbit. Waktu itu saya dan rombongan naik subuh dari Wonosobo. Sekitar jam 0300 an pagi. Terhenti untuk subuhan di masjid di sekitar jalan menuju puncak. MAsih remang dan dingin. MAka kami berjalan agak lambat, mobil tidak terlalu cepat. 

Masuk kopleks parkiran, ternyata kendaraan sudah sangat banyak. Jalan menuju kompleks parkir, sempit dan dipandu banyak warga untuk mengatur sliringan (mobil ketemu dua arah), yang memang sulit. Santai kami menuju puncak melalui anak tangga buatan di punggung bukit Dieng.

Ehhhh... ternyata sampai di puncak sudah terang benderang. Naiknya agak jauh juga. 

"Ming saududan mawon..., "kata seorang pemandu wisata. Hanya sekitar satu hisapan rokok. Deket.

"Ning udude nyombang nyambung..."kataku jengkel karena gak sampai-sampai. 

Peluh keringat bisa keluar di dinginnya pagi. Matahari sudah terang, dan bahan kami bertemu banyak wisatawan yang "sudah turun dari punacak".

Capekkk dehhhh..... kami naik, mereka sudah turun

Usut punya usut, ternyata kalau memang mau lihat sun rise, matahari terbit, naiknya harus jam 2 pagi atau bahan lebih awal. Sebelum naik tangga, setelah parkir mobil, kita bisa istirahat transit di banyak warung atau penginapan yang tersedia. Banyak juga mushola bagi yang ingin shalat. 

Kawah Sikidang (Dokpri/NDP)
Kawah Sikidang (Dokpri/NDP)

***

Oke dehhh.... kisah lain bersambung. Tadabbur alam, mengenal alam untuk mengagumi Sang Pencipta, adalah sangat baik sebagai ujud kita bersyukut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun