Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Suriname, Belanda, Jawa, dan Indonesia

19 Maret 2019   13:15 Diperbarui: 20 Maret 2019   17:35 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Melintas desa perbatasan Belanda - Jerman

Bertemu pak Ruben, seperti bertemu saudara sendiri. Kulit dan ciri fisik ya seperti kita di Indonsia. Perjalanan kurang lebih 2 jam-an (Kira-kira), kami isi dengan mengobrol menggunakan bahasa Jawa ngoko. Sebabnya, kalau menggunakan bahasa Kromo halus, bukan hanya Pak Ruben, saya juga kurang trampil.

Kalao menggunakan bahasa Belanda, Pak Ruben bisa, saya tidak bisa. Kalao menggunakan bahasa Inggris, Pak Ruben lancar, sedangkan saya harus mikir lama baru ngomong.

Nah, lebih enak menggunakan bahasa Jowo ngoko, meski sepotong-potong, Pak Ruben mengerti dan tahu maksud percakapan saya.

"Adoh juga ya Pak, Swalmen.., "kata saya. Tidak terasa, bahkan bahasa Jawa saya pun cambur bahasa Indonesia. Untungnya Pak Ruben tetap mengerti.

"Iyo, iki aku nyedaki kantorku, dadi adoh songko Amsterdam ugo Rtterdam, Nanging cedak karo kantorku, " jawab Pak Ruben sambil memperhatikan jalan.

Pak Ruben adalah seorang insinyur kimia, dan bekerja sebagai tenaga ahli di perusahaan plastik.

Kelahiran Suriname, generasi ke-4 dari leluhur Jawa, dan sudah mendapatkan kewarganegaraan sebagai orang Belanda.

"Aku sekolah nang kene, terus oleh gaweyan yo neng kene. Aku ora gelem nang politik, dadi tetap nang kene wae kerjo biasa, "kata Pak Ruben.

Memang Pak Ruben pernah ditawari sebagai politisi di Suriname, dimana Partai Jawa memiliki kekuatan yang lumayan kuat. Namun dengan berbagai pertimbangan, Pak Ruben tetap tinggal di Belanda, hingg memiliki 2 anak, laki-laki dan perempuan yang semuanya sudah seusia mahasiswa dan kuliah di Belanda.

Rumah Pak Ruben di Swalmen terbilang perumahan baru. Di sekitarnya adalah lahan pertanian yang menghampar luas.

(bersambung).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun