Dalam percakapan dengan para kolega di Korea, ada beberapa pertanyaan yang menggelitik terkait dengan kemusliman saya. Berikut ini pertanyaan orang Korea dan jawaban yang saya berikan yang selalu saya kenang dan saya catat sebagai bagian dari perjalanan hidup saya selama di Korea meskipun hanya sebentar.
Pertama, apakah orang Indonesia suka beristri dua? Apakah poligami dianut oleh semua muslim? Pertanyaan ini berulang kali ditanyakan, ketika saya dengan kolega di Mokpo, saya bertemu dengan penjual souveneir di Gwanyang, dan juga kolega lain di Seoul.
Saya penasaran, darimana mereka tahu kabar-kabar mengenai istri ganda di Indonesia? Setelah saya amati, mereka mendapatkan informasi ini setelah heboh Aa Gym di media massa, yang ternyata juga diliput media Internasional, bahwa banyak tokoh di Indonesia beristri lebih dari satu. Mereka juga bertanya dengan bercanda, apakah Anda juga pingin beristri dua, atau sudah beristri dua? Mengapa?
Jawaban saya adalah sebagai berikut;
- Masalah pingin mungkin iya, namun dengan berbagai pertimbangan tidak dilakukan. Utamanya, takut tidak bisa berbuat adil, yang juga telah ditetapkan dalam Al Quran.
- Masalah bisa atau tidak, ya tentu saja bisa, namun harus melalui pertimbangan panjang dan cenderung rumit untuk kalangan umum.
- Mengapa beristri dua, saya jawab sebenarnya konsep mengarah pada responsibility, disebabkan tubuh dan jiwa manusia hanya belong to God, maka penggunaannya harus ap mengikuti role of God, dan muslim menyatakan no sex without marriage, no sex without a responsibility, meskipun suka sama suka, sex is prohibited except you got a marriage, you only have a sex relationship with your husband/wife. Meskipun pernikahan bukan semata untuk legalisasi sex, namun relasi antar lawan jenis yang mendekati intimacy akan mengarah pada sex. Maka, untuk mengamankan bila saling suka dan tertarik, pernikahan adalah satu-satunya jalan halal dan bertanggung jawab atas relasi ini.
- Saya sibuk menjelaskan, sehingga saya tersadar dan akhirnya tersenyum sendiri seakan-akan saya sedang menceramahi mereka. Meski demikian, mereka antusias menyimak karena konsepsi beristri ganda sangat unik dalam kehidupan modern. Lantas saya katakan, berapa biasanya para raja jaman dahulu, termasuk di Korea, punya istri atau yang dianggap istri? Muslim melakukan pembatasan maksimal 4, dengan catatan syarat dan ketentuan sangat ketat dan tidak sembarangan orang dapat melakukan. Fokusnya adalah tanggung jawab, dan kejelasan jalur keturunan (nishab), sehingga ayah ibunya terlacak dengan jelas.
Kedua, berapa kali dalam sehari Anda sembahyang untuk Allah anda? Orang Korea rupanya mirip juga dengan Indonesia, sangat peduli dengan hal-hal baru dan unik yang dijumpai dalam kehidupan mereka. Shalat, dianggap unik dan hal baru di lingkungan kecil Mokpo. Seusai shalat, ada deretan pasang mata yang menampakkan curiosity, ingin tahu mengapa shalat dan bagaimana shalat itu. Informasi bahwa setiap jam lunch time saya menjalankan shalat, menyebar tidak hanya di Mokpo namun juga di Seoul.
Lantas, mereka bertanya mengapa harus shalat, dan berapa kali shalat?
Jawaban saya adalah sebagai berikut;
- Sebenarnya shalat dalam sehari wajib 5 kali, namun untuk temporary atau darurat karena musafir, dapat dibuat shorter untuk 3 kali. The role of God in Islam tidak mempersulit Muslim untuk menjalani hidup sehari-hari. Semua ada panduan dan aturan yang mempermudah muslim menyesuaikan ibadah dengan kehidupan sehari-hari.
- Bagaimana Muslim shalat, saya jawab ada aturannya yang dikenal dalam Basic principle of Islam. Ketika ada pengelola restoran di Gwangyang, mengaku protestan, bertanya bagaimana saya sembahyang, maka saya melakukan simulasi gerakan shalat di depannya. Dia tersenyum, dan mencoba membandingkan cara berdoa dia yang mensedekapkan dua belah tangannya di dada. Dia sangat terkesan, - so complicated and perfect movement -- katanya ketika melihat saya rukuk sujud, dan saya juga menjelaskan manfaatnya bagi fisik tubuh, peregangan otot tangan, dengkul, dahi, pijakan jempol kaki yang mirip relaksasi, dan semua gerakan shalat ada manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Juga meditasi pasca shalat yang berisi doa-doa kepada Allah. Si pengelola restoran ini tahu saya muslim karena pertama saya tanyakan ke dia adalah bahwa saya muslim, adakah menu yang bebas dari sajian pork?
Ketiga, mengapa tidak minum, alcohol dan merokok? Mengapa tidak boleh makan babi?
Lontaran pertanyaan ini sambung menyambung, karena biasanya dilakukan sewaktu mengobrol pada saat dinner atau lunch time. Jawaban saya adalah sebagai berikut:
- Pada dasarnya saya jawab bahwa Islam menghendaki kebaikan hidup bagi manusia. Untuk itu, semua hidup mengacu pada the role of God, Tuhan telah mengatur melalui Quran dan Al Hadist. Kalau babi dan alcohol, sangat jelas. Saya juga menyarankan kolega saya di Korea untuk mengakses situs-situs yang menjelaskan haram-nya babi, dan reason-nya.
- Kalau masalah merokok, saya katakan bahwa itu terkait dengan pola hidup sehat. Tidak semua muslim tidak merokok, disesuaikan dengan pilihan hidupnya. Kebetulan saja saya tidak merokok. Dan bagi muslim, memang sebaiknya tidak merokok karena aroma rokok belum tentu sedap, utamanya ketika berinteraksi di masjid yang banyak individunya.
Keempat, bagaimana caranya muslim enjoy dalam menjalani hidup bila no alcohol dan no smoking?
Pertanyaan ini terlontar ketika saya dan kolega saling bercakap pada saat saya ditawari minum bersama. Bagi orang Korea, ajakan minum alcohol adalah untuk menunjukkan kebersamaan, pertemanan, persahabatan, persaudaraan. Namun saya jelaskan, saya muslim dan have to say no for alcohol, but it is okey for you to drink alcohol, no problem. But for me, please no alcohol, kata saya kepada mereka.