Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Burung yang Bingung Meletakkan Sarangnya

19 Oktober 2021   22:23 Diperbarui: 19 Oktober 2021   22:39 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah berkeliling lama sang burung tapi tak juga ketemu lokasi di mana ia bisa meletakkan sarangnya. 

Hutan yang dulu masih banyak pohon rimbunnya,  kini sudah habis semua. Sudah berganti jadi hutan beton kota. Uang ternyata maha kuasa bisa membeli dan mengubah semuanya. 

Hampir putus asa,  sang burung akhirnya menemukan pohon juga. Di pekarangan sempit di rumah seorang lelaki tua.  

Konon rumah dan pekarangan itu sudah ditawar seorang pengusaha dengan harga ratusan juta. Katanya untuk dijadikan toko swalayan yang menjual barang beraneka. Tapi sang lelaki tua tak mau melepasnya. 

Rumah dan pekarangan itu sudah mengukir kisah indah masa lalunya. Itu tak bisa dibeli berapapun harganya. Ada pertimbangan lain juga. Ia ingin menyumbang peran ikut menciptakan paru-paru kota  supaya manusia,  hewan dan mahluk lainnya masih bisa menghirup udara segar dan sehat selamanya .

Maka oleh sang lekaki dibiarkannya sang burung meletakkan sarang di pohon di pekarangannya. Sang burungpun lega akhirnya. 

Hanya masalahnya sang lelaki sudah tua dan sendiri saja.  Bagaimana kalau sang lelaki akhirnya meninggal dunia? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun