Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jendela dari Desa

16 Januari 2021   11:03 Diperbarui: 16 Januari 2021   11:21 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lelaki itu gembira menerima paket dari desa. Isinya jendela kayu dari rumahnya di desa.

Ia meminta adiknya mengirimkannya ke kota. Lalu dipasangnya jendela itu di kamarnya.

Jendela itu menentramkannya ketika hidupnya masih sederhana. Di depan jendela itu waktu kecil ibunya sering menyanyikan lagu-lagu untuk menidurkannya. Ketika sudah dewasa ia biasa duduk di depan jendela, menyeruput kopi di kala pagi sambil menikmati gemericik  air sungai dan kicauan burung pipit.

Ketika bekerja dan ke kota bermigrasi dirindukannya suasana nan mengandung memori. Jarum jam memang tak bisa diputar kembali. Tetapi setidaknya ia bisa kembali ke desa dalam imaji.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun