Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nafas yang Dilepas

3 Januari 2021   23:33 Diperbarui: 4 Januari 2021   00:20 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nafas adalah  penghirupan udara yang kemudian dilepas. 

Nafas yang dilepas lalu jadi udara bebas. Tak masalah jika manusia, hewan, atau tumbuhan yang melakukannya. Tak ditanya dari mana asal muasalnya. Ia berguna mungkin untuk perpanjangan hidup mahluk di alam semesta.

Tapi jika pabrik yang bernapas. Tidak lagi jadi udara bebas tapi udara yang membawa sengsara. Seribu tanya muncul dari mana dan siapa . Meski jelas asal-usulnya namun sering jadi tanya yang sulit jawabnya. Bagai sang perjaka yang kelu lidahnya untuk mengucap satu kata cinta pada gadis yang dipujanya yang mestinya mudah jadi sulit bagai mengucap seribu kata.  karna Suap dan korupsi barangkali salah satu penyebabnya hingga yang tak boleh menjadi dipersila.  

Ingatlah sang penguasa pemberi ijin tak seharusnya bagi pabrik dan pengusaha  karena jika nafas yang kau lepas terhenti dan tak kembali lagi maka engkau akan berhadapan dengan Yang Mahakuasa. Dan engkau mungkin akan sulit mencari jawaban atas segala dosa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun