Setiap hari lelaki itu berpikir keras dalam bermain catur dengan kehidupan.Â
Ternyata ia tak pandai bermain catur dalam langkah yang sederhana sebenarnya.
Pion-pionnya satu-satu berguguran. Dua kudanya telah mati pula. Baru kemarin Menteri yang diandalkannya juga gugur di medan laga.Â
Jebakan-jebakan pun tak dikenalinya. Dia dengan yakin memakan pion lawan tetapi ternyata itu hanya jebakan sehingga bentengnya termakan habis.
Kini ia semakin ragu apakah akan terus meneruskan permainan sampai skak mat, ataukah lebih baik menyerah dari sekarang sebelum jatuh kurban lebih banyak.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!