Esai ini termaktub dalam buku antologi "Kapur dan Papan" terbitan Lingkar Antarnusa, September 2014
Robertus Zidan, salah satu murid saya di kelas VII B SMP Fransiba (Fransiskus Bandar Lampung). Â Dulu saya pernah mengajar di sana selama satu semester (tahun ajaran 2010-2011).
Saat itu, saya mengampu mata pelajaran Bahasa Inggris. Saya meneruskan pekerjaan guru Bahasa Inggris yang mengundurkan diri di tengah tahun ajaran. Saya masuk 6 hari dalam seminggu sejak pukul 07.00-14.00 WIB. Kelas VII pararel 4 kelas dari A, B, C, D. Masing-masing kelas terdiri atas 40 murid, jadi total murid ada 160.
Kini Zidan (begitu nama panggilannya di sekolah) sudah lulus dari SMP Fransiba. Ia melanjutkan studi di SMKN 2 Bandar Lampung. Sedangkan saya sendiri sudah kembali ke Yogyakarta. Tapi, saya dan Zidan tetap saling berkomunikasi lewat media sosial Facebook.
Tatkala masih duduk di bangku kelas VII B, kemampuan bahasa Inggris Zidan termasuk rata-rata. Dalam pengertian, tak terlalu terlalu menonjol dan juga tak terlalu anjlok. Misalnya saat saya mengajar tema bagaimana mendeskripsikan benda (how to describe a thing). Zidan bisa menggambarkan dengan memadai dari segi ukuran (size), bentuk (shape), warna (color), dan bahan (material).
Belakangan saya baru tahu bahwa selain seorang Slankers (fans berat grup musik Slank) ternyata Zidan memiliki hobi unik. Ia suka mengotak-atik tampilan blog dan website. Oleh sebab itu, saya chatting dengannya lewat inbox FB beberapa waktu lalu:
+ Kalau Zidan bisa otak-atik blog, tolong dong blog saya dibagusin tampilannya, kalau saya gaptek je…
- Oh ya udah kalo ada waktu saya bagusin Blog nya deh Pak
Sekilas flashback, awal 2007 saya mulai mengenal blog. Isinya dokumentasi tulisan yang pernah dimuat di media massa. Sejak masih kuliah PBI (Pendidikan Bahasa Inggris) Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta, saya memang sudah hobi membaca dan menulis. Sampai saat ini, Puji Tuhan total ada hampir 800 buah pena yang pernah dimuat di media cetak maupun online.
Tapi, saya merasa kurang sreg dengan tampilan blog tersebut. Kenapa? karena masih terlalu polos. Dari segi warna dan layout juga kurang eye catching (menyolok). Oleh sebab itu, saya meminta bantuan dari Zidan secara profesional. Saya memang tak mau kalau gratisan. Saya pun mengontaknya lagi lewat pesan inbox FB:
+ Wah saya malah tidak mau kalau gratisan, harus bayar Bro, profesional kita hehe karena Zidan sudah luangkan waktu utk permak tuh blog. Intinya, modifikasi sekreatif mungkin, yg penting tampilannya jadi lebih gaul Bro.