Mohon tunggu...
Nugroho Purbohandoyo
Nugroho Purbohandoyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - menulis lepas, menulis apa saja

senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Disini Terkuak Cara Diet Rendah Garam ala Ahli Gizi RSI Banjarnegara

15 Oktober 2022   23:23 Diperbarui: 15 Oktober 2022   23:37 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BANJARNEGARA - Sudah tahu apa itu diet rendah garam? Mulai dari tujuan, bagaimana caranya, makanan yang dibatasi, hingga contoh menu dietnya. Simak penjelasan Ahli gizi, Pujiningsih AMG, Kepala Instalasi Gizi RSI Banjarnegara Jawa Tengah berikut ini.

Apa diet rendah garam? diet garam merupakan pembatasan konsumsi garam dapur, baking powder, natrium benzoate, dan vetsin mono sodium glutamat ( MSG) dalam pengolahan makanan.

Tujuan diet ini menurut Pujiningsih adalah membantu menghilangkan retensi garam dan air dalam jaringan tubuh, menurunkan tekanan darah penderita hipertensi.

Ia menyebutkan beberapa macam diet rendah garam diantaranya, diet garam rendah I (200-400 mg Na), yaitu pada pengolahan makanan tidak boleh menggunakan garam dapur.

Diet garam rendah II (600-800 mg Na), pada pengolahan makanan boleh menggunakan 1/2 sdt (2 gram) garam dapur per hari. Diet rendah garam III (1000-1200 mg Na), pada pengolahan makanan boleh menggunakan 1 sdt (4 gram) per hari.

Dalam diet tersebut, makanan yang dianjurkan untuk sumber karbohidrat beras, kentang, singkong, terigu, makanan yang diolah dari bahan makanan tersebut tanpa garam dapur dan soda kue seperti bihun, roti, biskuit dan kue kering.

Untuk sumber protein hewani, daging dan ikan maksimal 100 gram (2 potong) per hari, telur maksimal 1 butir per hari. Sumber protein nabati, semua kacang-kacangan, tahu, tempe. 

Sayur dan buah semua sayur dan buah segar yang diolah tanpa menggunakan garam dapur dan natrium benzoate. Bukan sayur dan buah yang dikalengkan.

Minuman, air putih, teh dan kopi.

"Makanan yang dibatasi garam dapur, bahan penyedap makanan dan aditif seperti bumbu masak (monosodium glutamat), soda kue (natrium bikarbonat), pengawet (natrium benzoat). 

Makanan yang diawetkan , misalnya telur asin, ikan asin, ebi, ham, keju. Buah dan sayuran yang diasinkan, acar dan sayuran yang dikalengkan, berbagai jenis saus dan berbagai jenis kecap.

Roti dan kue yang dikembangkan dengan soda kue (natrium bikarbonat) serta minuman bersoda," terangnya.

Contoh menu yang bisa dikonsumsi dan dipraktekan menurutnya pagi, nasi, ikan mas bumbu tomat, tempe bacem, sayur asem, pisang. Untuk siang  bisa konsumsi nasi, daging bumbu semur, pepes tahu, tumis kacang panjang, pepaya.  

Untuk menu makan malam nasi, telur bumbu Bali, tempe goreng, bening bayam dan jeruk. Untuk selingan menjelang siang dan sore hari bisa, puding buahdan bubur kacang ijo. (*)      

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun