BANJARNEGARA - Sudah tahu apa itu diet rendah garam? Mulai dari tujuan, bagaimana caranya, makanan yang dibatasi, hingga contoh menu dietnya. Simak penjelasan Ahli gizi, Pujiningsih AMG, Kepala Instalasi Gizi RSI Banjarnegara Jawa Tengah berikut ini.
Apa diet rendah garam? diet garam merupakan pembatasan konsumsi garam dapur, baking powder, natrium benzoate, dan vetsin mono sodium glutamat ( MSG) dalam pengolahan makanan.
Tujuan diet ini menurut Pujiningsih adalah membantu menghilangkan retensi garam dan air dalam jaringan tubuh, menurunkan tekanan darah penderita hipertensi.
Ia menyebutkan beberapa macam diet rendah garam diantaranya, diet garam rendah I (200-400 mg Na), yaitu pada pengolahan makanan tidak boleh menggunakan garam dapur.
Diet garam rendah II (600-800 mg Na), pada pengolahan makanan boleh menggunakan 1/2 sdt (2 gram) garam dapur per hari. Diet rendah garam III (1000-1200 mg Na), pada pengolahan makanan boleh menggunakan 1 sdt (4 gram) per hari.
Dalam diet tersebut, makanan yang dianjurkan untuk sumber karbohidrat beras, kentang, singkong, terigu, makanan yang diolah dari bahan makanan tersebut tanpa garam dapur dan soda kue seperti bihun, roti, biskuit dan kue kering.
Untuk sumber protein hewani, daging dan ikan maksimal 100 gram (2 potong) per hari, telur maksimal 1 butir per hari. Sumber protein nabati, semua kacang-kacangan, tahu, tempe.Â
Sayur dan buah semua sayur dan buah segar yang diolah tanpa menggunakan garam dapur dan natrium benzoate. Bukan sayur dan buah yang dikalengkan.
Minuman, air putih, teh dan kopi.
"Makanan yang dibatasi garam dapur, bahan penyedap makanan dan aditif seperti bumbu masak (monosodium glutamat), soda kue (natrium bikarbonat), pengawet (natrium benzoat).Â