Latar Belakang
        Pembangunan manusia merupakan suatu proses untuk memperbanyak pilihan-pilihan yang dimiliki oleh manusia (Human Development Report -- UNDP, 1990). Menurut UNDP, pembangunan manusia diukur melalui tiga aspek yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, serta standar hidup layak. Dari ketiga aspek tersebut maka dibentuk IPM (Indeks Pembangunan Manusia) sebagai indikator untuk mengukur kesuksesan pembangunan.
        IPM di klasifikasikan 4 status yaitu <60 berarti rendah , 60<=IPM<70 berarti sedang, 70<=IPM<80 berarti tinggi, dan >80 berarti sangat tinggi. IPM di Indonesia pada tahun 2024 menunjukan angka 74,2. Angka ini berarti IPM Indonesia termasuk dalam status tinggi.
       Â
                  Â
        Dari grafik diatas, Provinsi Kalimantan Timur menjadi provinsi di Pulau Kalimantan dengan IPM tertinggi dan IPM tertinggi ke-3 di Indonesia. IPM di Kalimantan Timur termasuk dalam status tinggi yaitu 78,83%. Angka ini mengidentifikasi bahwa Pembangunan di Provinsi Kalimantan Timur sudah tergolong sukses. Pada penelitian ini, dilakukan analisis deskriptif untuk meilhat faktor apa saja yang mempengaruhi kesuksesan IPM di Provinsi Kalimantan Timur dan dapat dijadikan pertimbangan untuk provinsi lainnya.
Pembahasan
        Provinsi Kalimantan Timur merupakan provinsi dengan IPM tertinggi ke-3 di Indonesia yaitu sebesar 78,83%. Angka ini juga menjadikan Kalimantan Timur merupan provinsi di Pulau Kalimantan dengan IPM tertinggi. Hal ini dikarenakan pusat pembangunan di Pulau Kalimantan adalah Kalimantan Timur sebab adanya perpindahan Ibu Kota Negara di provinsi tersebut.
        Dari tabel diatas menunjukan bahwa tiap tahun IPM di Kalimantan Timur meningkat di tiap kabupaten dan kota. Kabupaten/kota yang memiliki IPM tertinggi  pada tahun 2024 di Kalimantan Timur adalah Kota Samarinda yaitu 82,81% sementara IPM terendah yaitu di Kabupaten Mahakam Ulu yaitu sebesar 70,35%. Pada tabel di atas tertera bahwa IPM di wilayah kabupaten cenderung lebih rendah dari pada wilayah kota dimana wilayah kota di Kalimantan timur sudah memasuki IPM berstatus sangat tinggi sementara wilayah kabupaten seluruhnya berstatus IPM tinggi. Hal ini menunjukan perlunya peningkatan pembangunan di wilayah kabupaten.
        Agar pembangunan dapat dilakukan dengan efisien, perlunya melihat faktor apa saja yang mempengaruhi IPM untuk menjadi pertimbangan pembangunan infrastruktur apa saja yang diperlukan untuk meningkatkan kesuksesan pembangunan. Pembangunan manusia diukur berdasarkan 3 aspek yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. BPS mengukur 3 aspek tersebut melalui beberapa indikator yaitu umur harapan hidup (UHH) untuk mengukur umur panjang dan hidup sehat, rata-rata lama sekolah untuk mengukur pengetahuan, serta pengeluaran per kapita untuk mengukur standar layak hidup (Badan Pusat Statistik, 2019).
Umur Panjang dan Hidup Sehat
        UHH merupakan suatu indikator untuk meilhat kondisi keshetan suatu wilayah. UHH dipengaruhi berbagai faktor kesehatan baik dari segi fasilitas ataupun program serta gizi masing masing individu. UHH di Kalimantan Timur cenderung meningkat tiap tahunnya. Pada tahun 2013 UHH Kalimantan Timur sebesar 73,52 tahun sedangkan pada tahun 2024 UHH di Kalimantan Timur sebesar 75,03 tahun. Artinya penduduk di Provinsi Kalimantan Timur memiliki rata-rata harapan hidup hingga umur 75 tahun.
Pengetahuan
        Aspek pengetahuan pada IPM diukur menggunakan rata rata lama sekolah. Secara infrastruktur kedua angka ini dipengaruhi faktor ketersediaan infrastruktur pendidikan seperti ketersediaan sekolah atau fasilitas penunjang lainnya, serta akses jalan menuju sekolah tersebut.
       Â
        Rata rata lama sekolah di Kalimantan Timur mengalami peningkatan tiap tahunnya. Pada tahun 2013, rata rata lama sekolah di Kalimantan Timur adalah 8,87 tahun, sementara pada tahun 2024 rata rata lama sekolah di Kalimantan Timur 10,02 tahun. Angka ini menunjukan rata rata penduduk di Kalimantan Timur hanya bersekolah selama 10 tahun atau setingkat SMP. Angka ini masih dibawah target pemerintah yaitu program wajib belajar selama 12 tahun.
Standar Layak HidupÂ
        Standar layak hidup pada IPM dihitung melalui angka pengeluaran per kapita. Pengeluaran per kapita disesuaikan menunjukan biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi semua anggota rumah tangga selama sebulan dibagi dengan banyaknya anggota rumah tangga yang telah disesuaikan dengan paritas daya beli (Badan Pusat Statistik, n.d.).
Dari grafik diatas terlihat pengeluaran per kapita tiap tahunnya meningkat tetapi sempat mengalami penurunan di tahun 2020 karena pandemi yang terjadi. Pada tahun 2013 pengeluaran per kapita sebesar 10,981 juta dan pada tahun 2024 sebesar 13,793 juta.
KesimpulanÂ
        Dari pembahasan didapat faktor faktor yang mempengaruhi pembangunan manusia antara lain kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Dari ketiga faktor, perlunya perhatian khusu pada faktor pendidikan. Hal ini diliat dari rata-rata lama sekolah yang masih dibawah 12 tahun. Demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan Pembangunan Manusia, perlu adanya peningkatan sistem serta infrastruktur pendidikan guna meningkatkan partisipasi masyarakat di bidang pendidikan.
Ditulis oleh : Ailsa Cantika Putri & Nugraha Wahyu Putra Supiadi (Mahasiswa Politeknik Statistika STIS)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI