Oiya, bagaimana tanggapan para senior melihat keberhasilan sang junior meraih banyak 'viewers' dan 'listeners' ini? Pasti semua angkat topi, bukan? Yak, salah. Dari apa yang saya baca, tak sedikit dalang senior yang justru mengkritik dan memojokkan beliau. Dianggap terlalu menyimpang dari pakem. Antara lain karena berani menampilkan humor dalam adegan di Keraton. Nah! Informasi seperti ini membuat saya semakin yakin bahwa memang beliau yang bertanggung-jawab atas kram perut yang saya derita akibat keseringan ketawa saat mendengarkan wayang kulit.
Jadi saya kira pelajaran moral dari beliau ini sudah jelas. Kalau kita dicibir atau dipojokkan senior yang menganggap artikel....eh, karya kita itu begini-begitu, acuhkan saja. Karena biasanya semesta malah mendukung kita....huehehehehe
.....
Referensi: Center of Excellence/Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY, dan rekaman-rekaman wayang kulit karya Ki Narto Sabdo dan dalang lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H