Sayang, kuharap kamu baik-baik saja. Semoga bumi juga masih seperti bola. Meski aku sekarang di planet Saturnus. Rinduku padamu selalu mulus.
Terima-kasih atas doa-doamu. Yang selalu menguatkan aku. Jangan pernah berhenti. Selalu kunanti setiap hari.
Sayang, itu bukan gombalan. Kondisi Saturnus memang memilukan. Jauh dari yang dibilang perusahaan. Entah sampai kapan aku bertahan.
Katanya teraforming sudah selesai. Hawa dibilangnya sepoi-sepoi. Ternyata pengap seperti kentut. Jadi harus terus pakai baju astronaut.
Tapi karena sering dipakai, baju astronaut kena gangguan. Enam temanku hidupnya usai, baju mereka mengalami kebocoran.
Dan tidak cuma bocor. Regulator oksigen pun sering error. Kadar NO3 jadi kebablasan. Bikin pemakainya ketawa cengengesan.
Ingat iklan lowongan kerja di antariksa? Ada adegan astronaut tertawa bersama. Itu bukan karena mereka bahagia. Tapi karena rusak regulator oksigennya!
Parahnya kami tetap cengengesan. Walau baju antariksa sudah dilepaskan. Dokter sampai memeriksa ulang. Ternyata kerusakan syaraf jangka panjang!
Belum lagi bicara soal modul habitat. Kamp konsentrasi mungkin lebih hebat. Antariksawan disuruh berjejalan. Buat tidur saja susah bukan kepalang.
Unit daur-ulangnya juga menyedihkan. Semua makanan berbau kotoran. Persediaan air tak steril dari kuman. Kami sering muntah dan menggaruk badan.
Sayang, tentu bisa kau bayangkan. Apa yang terjadi di waktu malam. Kami berjejalan sambil menggaruk badan. Sesekali muntah dan cengengesan.
Memang ada upaya penanggulangan. Kami disuruh minum dementoxicophan. Menggaruk maupun muntah berkurang. Cengengesan mereda jadi cekikikan.
Sayangnya ada efek samping. Banyak astronaut jadi sinting. Merasa dirinya motivator jempolan. Lantas berceramah berjam-jam.
Waktu istirahat jadi makin tak karuan. Mereka ceramah sepanjang malam. Sambil terus-menerus cekikikan. Dan sesekali menggaruk badan.
Tapi jangan khawatir, Sayang. Aku masih waras sampai sekarang. Paling cuma sering bicara sama kamu. Walau kamu tak ada di sampingku.
Saturnus, 7 Juli 2077
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H