Mohon tunggu...
Hayatun Nufus
Hayatun Nufus Mohon Tunggu... Mahasiswa - 21107030079

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 21107030079

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hari Lahir Pancasila: Tolak Terorisme

5 Juni 2022   18:30 Diperbarui: 5 Juni 2022   18:35 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Namun itu hanya perbedaan di hal-hal tertentu saja tetapi yang paling berubah drastis simbol simbol ini karena dia mengalami transmisi. Kelompok-kelompok radikalis ini sebenarnya menampilkan budaya mereka.

Aceh, sangat kaya dalam kebudayaan lokal. Aceh dikenal dengan Arab, Cina, Eropa, Hindia makanya disebut Aceh. Keagamaan yang sangat kuat di dalam masyarakat Aceh yang tidak bisa kita lupakan tetapi kenapa Aceh hari ini menjadi salah satu bibit-bibit radikalisme keagamaan sekaligus menjadi salah satu tempat-tempat pelatihan dari kelompok tersebut. Artinya jawabannya salah satu yang menyumbang itu terjadinya krisis kebudayaan di wilayah Aceh.

Kita lihat Minangkabau beberapa waktu yang lalu sempat sebuah kitab suci dari Nasrani yang diterjemahkan ke dalam bahasa Minangkabau yang sangat kaya raya dengan kebudayaan lokal nya sekarang menjadi Serambi Mekah. 

Dalam pengertian yang sempit Serambi Mekah jadi apapun syariahnya harus diperkuat misalnya kalau tidak sesuai dengan prinsip-prinsip syariat keislaman maka dikeluarkan dari anak keturunan Minangkabau. Hal seperti itu sebuah fenomena dan gejala evolusi yang sedang kita hadapi evolusi keagamaan dan evolusi kebudayaan.

Bugis juga kaya akan kebudayaan lokalnya, bahasanya, etnisitas nya, prinsip-prinsip kearifan lokal nya, tetapi saat ini terjadi justru sebaliknya. Kelompok intoleran terdapat dalam wilayah ini. Karena terjadi pengikisan budaya-budaya lokal melalui ekspresi keagamaan itu juga diterjemahkan sebagai ekspresi kebudayaan.

Pengertian kebudayaan, budaya merupakan "blue print" yang telah menjadi Kompas dalam perjalanan hidup manusia dan sebagai pedoman dalam tingkah laku (Abdullah, 2008). 

menurut koentjaraningrat, kebudayaan adalah merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat. 

Menurut Geertz, kebudayaan adalah merupakan pola dari pengertian-pengertian atau makna-makna yang terjalin secara menyeluruh dalam simbol-symbol dan ditransmisikan secara historis.

Menurut Morgan Savagery, bahwa kebudayaan itu mengalami beberapa fase dimulai dari liar tua. Beliau mengistilahkan itu di mana masyarakat mulai mengenal api. 

Api ini ternyata bukan hanya sekedar alat untuk pencahayaan atau fasilitas energi di dalam kehidupan kita tetapi itu berimplikasi terhadap kebudayaan dan keberagaman kita. 

Ketika masyarakat mulai mengenal api, mereka mulai berpikir bagaimana caranya mengolah makanan yang lebih canggih dan yang lebih modern. Kemudian fase liar madya, dimana masyarakat disini mulai mengenal busur panah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun