SDG-13: Penanganan Perubahan Iklim (Climate Action)
Program penanaman bibit pohon kelapa membantu menyerap karbon dioksida dan mengurangi dampak perubahan iklim. Reboisasi juga berkontribusi pada konservasi ekosistem dan mitigasi risiko bencana lingkungan.
SDG-15: Kehidupan di Darat (Life on Land)
Program penanaman bibit pohon kelapa membantu melestarikan ekosistem darat dan mengurangi erosi tanah karena pohon kelapa memiliki karakteristik alami yang mendukung kestabilan tanah dan lingkungan yang berfungsi memperkuat struktur tanah dengan menahan butiran tanah agar tidak mudah terlepas akibat aliran air atau angin serta menyerap air sehingga mengurangi aliran permukaan yang dapat membawa tanah tererosi.
Heru Firmansyah, Ketua KKN PMD Universitas Mataram Desa Mareje, dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat untuk mendukung keberlanjutan lingkungan. KKN PMD Unram berharap kegiatan ini dapat membantu kelompok tani dalam meningkatkan produktivitas lahan, menciptakan peluang usaha baru, serta memberikan manfaat ekonomi jangka panjang melalui hasil panen kelapa yang berkelanjutan. Selain itu, penanaman bibit pohon kelapa ini juga akan memperindah lingkungan desa ke depannya. Hal ini akan sangat mendukung potensi wisata Desa Mareje yang sedang difokuskan oleh pihak desa sebagai daya tarik Desa Mareje.
Secara teknis, bibit pohon kelapa yang ditanam adalah bibit dengan buah kelapa besar, berbentuk bulat, dan matang sempurna (berumur 11 s.d. 12 bulan). Â Tanda bibit yang siap tanam adalah bibit dengan kecambah berukuran 20 s.d. 30 cm yang tumbuh dari buah kelapa.
Tahapan dalam penanaman bibit kelapa adalah dengan (1) menggali tanah sedalam 15 s.d. 20 cm sebagai tempat penanaman, (2) mengisi lubang yang sudah dibuat dengan campuran tanah dan pupuk organik atau kompos, (3) meletakkan bibit kelapa di tengah lubang dengan posisi kecambah menghadap ke atas, (4) menutup kembali dengan tanah hingga pangkal bibit dengan tidak menutup seluruh bagian kecambah, dan (5) menyiram tanah untuk menjaga kelembapan agar bibit dapat tumbuh dengan baik. Bibit kelapa yang ditanam diberikan jarak sejauh 5 meter antar pohon untuk memastikan setiap pohon memiliki ruang yang cukup bagi akarnya berkembang dan tajuknya tumbuh lebat tanpa saling bersinggungan sehingga tidak mengganggu pertumbuhan satu sama lain.
Para anggota kelompok tani dengan penuh semangat berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada kelompok KKN PMD Unram. Mereka menjelaskan secara rinci tentang manfaat jangka panjang dari penanaman pohon kelapa, baik untuk keberlanjutan lingkungan maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat di masa depan. Di samping itu, penanaman bibit pohon kelapa ini dilakukan karena terinspirasi dari salah satu tokoh masyarakat yang berhasil menjadi produsen kelapa yang setiap panennya mencapai hingga 5000 buah. Oleh karena itu, hasil tersebut dapat menguntungkan para masyarakat untuk dijadikan tunjangan masa tua karena dalam pertumbuhannya pohon kelapa tidak terlalu membutuhkan perawatan khusus.
Program kerja ini diharapkan menjadi inspirasi untuk masyarakat setempat ataupun semua orang sebagai peluang ekonomi dan sebagai mata pencaharian tambahan. Selain itu, kesadaran akan kondisi lingkungan sekitar untuk menfaatkan lahan yang ada supaya lebih bernilai dan investasi masa tua juga terwujud.
Artikel ditulis oleh Mahasiswa KKN PMD 2024-2025 Universitas Mataram Desa Mareje, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat