Mohon tunggu...
Nucleus R.
Nucleus R. Mohon Tunggu... Penulis - Universitas Diponegoro

A dedicated and proactive student with a strong desire to acquire technical knowledge and gain a broader perspective in my field. With a keen interest in geopolitics, environmental issues, and foreign policy strategy, I am eager to engage in complex problem-solving and embrace new challenges. My passion for volunteer work reflects my commitment to community empowerment and societal contribution.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Ketegangan Geopolitik di Laut China Selatan: Tantangan dan Strategi Indonesia

31 Mei 2024   23:29 Diperbarui: 1 Juni 2024   00:07 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: South-China-Sea-Dispute-UPSC-International-Relations-Notes-2

Indonesia juga telah menekankan pentingnya diplomasi maritim sebagai alat utama dalam menyelesaikan konflik di LCS. Melalui keterlibatannya dalam Indian Ocean Rim Association (IORA) dan kepemimpinannya di ASEAN, Indonesia berusaha memperkuat kerjasama internasional dan mendorong penyelesaian konflik secara damai (Yaumil, 2024). Indonesia juga aktif dalam negosiasi Kode Etik (Code of Conduct/CoC) di LCS, yang diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan dan mengurangi ketegangan di wilayah tersebut (ANTARA, 2024).

 

Tantangan dan Strategi Masa Depan

Meskipun Indonesia telah mengambil langkah-langkah diplomatik, tantangan tetap ada. China terus meningkatkan kehadiran militernya di LCS bahkan Latihan Militer di sekitar wilayah Taiwan pada 23 Mei, hal ini tentunya dapat memicu eskalasi konflik. Selain itu, ketergantungan ekonomi Indonesia pada China juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kebijakan luar negeri Indonesia. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Indonesia perlu mengadopsi strategi yang komprehensif, yang mencakup:

Pertama, perlu peningkatan kapasitas pertahanan maritim, yaitu memperkuat angkatan laut dan udara untuk menjaga perbatasan maritim dan melakukan patroli rutin di wilayah ZEE Indonesia. Pemerintah perlu menginisiasi proyek-proyek besar untuk memperkuat keamanan Laut Natuna melalui peningkatan peralatan pertahanan, infrastruktur militer, dan promosi atau menyerukan latihan militer seperti, Komponen Cadangan (KOMCAD).

Kedua, diplomasi aktif di tingkat Regional dan Internasional. Seperti mendorong kerjasama yang lebih erat dengan negara-negara ASEAN untuk membentuk aliansi pertahanan yang kuat, kerjasama dengan UE, dan  Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk melakukan penyelesaian konflik secara damai dan berdasarkan hukum internasional, terutama United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS). Melalui pendekatan diplomatik, Indonesia dapat memastikan bahwa hak-haknya di ZEE diakui dan dihormati oleh negara-negara lain.

 

Solusi Jangka Panjang

Secara khusus, Indonesia perlu mengembangkan strategi komprehensif yang mencakup dari aspek militer, diplomasi, dan ekonomi. Seperti investasi dalam teknologi maritim dan peningkatan kapasitas militer laut merupakan langkah penting untuk menjaga kedaulatan. Selain itu, memperkuat hubungan diplomatik dengan negara-negara besar dan organisasi internasional dapat membantu Indonesia memperoleh dukungan dalam menghadapi klaim sepihak China.

Pada sisi ekonomi, Indonesia harus memanfaatkan potensi ekonomi di perairan Natuna secara optimal. Pengelolaan sumber daya alam secara efektif dan pembangunan infrastruktur maritim yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat serta memperkuat klaim Indonesia atas wilayah ini.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun