Memang, yang seharusnya diakhiri baik-baik, malah meninggalkan kesan yang tidak baik.
Awalnya kamu berfikir,Â
"Kalaupun bukan berujung dengannya, mungkin kita masih bisa saling jadi pendengar yang baik".
Ternyata Tuhan merencanakan hal lain.Â
"Tuhan kasih dia beberapa pilihan, bahkan saat dia masih denganmu". "Tuhan juga membuat hatinya akhirnya memilih dia yang lain, bahkan saat dia masih sangat ramah akan kamu"
Yang kamu sayangkan hanya satu bukan??Â
"Dia tak mengakhiri kisah lamanya terlebih dulu, dia cenderung membangun kisah baru bersama dia yang baru dan menumbuhkan kenangan baru dalam memorimu".
Sungguh sepihak...
Semakin berfikir, kamu berusaha memutar waktu. Rupanya, dia memang sudah menjelma menjadi orang lain sudah sejak lama.Â
Hanya saja, kamu yang telat menyadarinya. Mungkin karena kehadiran dia yang baru.Â
"Wahh, rupanya kau hanya fiktif dan backingan belaka"