Diriku: kamu sadar? Satu huruf yang kamu ajarkan, menjadi jariyah bagimu, dengan kata kunci ikhlas dan sabar. Kalo password ini kamu pake di setiap harinya rasanya begitu dekat dengan tuhan. Itu baru satu huruf. Lalu bagaimana dengan frasa dan kalimat? Wah.. kamu sungguh kaya.
Aku: jadi tak ada peran yang sukar?
Diriku: peran sukar kamu temui saat kamu yakini itu sukar. Peran sukar? Itu hanya perasaan saja. Jauh didalam diri kamu ini sangat mampu melewatinya. Bukankan sudah tuhan janjikan dalam Al-Quran, inna ma'al 'usri yusroo (Qs. Al-Insyiroh: 6).Â
Bukankah kamu sangat paham bahwa artinya adalah "bersama kesusahan terdapat kemudahan". Allah memang sakti, ingat, kesusahan hanya ujian sementara. Ujian hati yang paling berat adalah menjauhi riya' dan iri. Sulit, karena memang begitu sulitnya dua hal ini.
In summary, Meluangkan Beberapa menit untuk melamun, mungkin terdengar wasting time (buang-buang waktu). Tapi, sebenarnya krusial banget, dan kehebatan dari "melamun" ya gitu, intropeksi dirinya bikin dalemmm banget. Duh.. mohon maaf, sedikit Hyperbole. Gapapa kan yak. Sekalian biar ilmuku di mata kuliah "analysis of prose" berguna dan bisa sharing disini. Haha
Kalo ada yang mikir, Seserius itu? Tergantung kalian sih melamun yang "bagaimana" dan "apa".Â
Cuma mau bilang, dari kalian pasti ada deh yang suka "insecure", "merasa gabisa apa²", "lack of mental", yang suka bilang "ah.. bisaku apa sih"?Â
Nah.. disini kalian bisa belajar dari pengalamanku.
Inget, Likulli syai'in Maziyyatun (setiap segala sesuatu, memiliki kehebatan".
Semoga suka dan bermanfaat ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H