Mohon tunggu...
Nuya
Nuya Mohon Tunggu... Lainnya - nu'aim khayyad

Madridista dan penghafal ayat kursi..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Pusaka yang Hilang

10 September 2020   10:55 Diperbarui: 10 September 2020   11:02 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pusaka pemandu arah kehidupan

Menaungi kota yang aman begitu nyaman

Kala itu,  muda menjunjung tetua

Pun tetua menyayangi penggantinya

Damai negeri menggeliat di tangan sanubari

Menebar pula jala cinta menganak damai

Bibit-bibit bunga cinta bersemai

Di sekujur jantung kota kami

Memendarkan lampion-lampion Tuhan

Menyejukkan dedaunan bathin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun