Affandi melukis apa saja; mulai dari orang, benda dan alam di sekitarnya. Kalau sebagian orang melukis di ruang tertutup dan tidak melihat langsung objeknya, Affandi lebih  senang melukis objek yang nyata di depannya.
Masa melukisnya tergantung rasa. Saat ada perasaan enak untuk melukis, ia langsung kerjakan. Dalam waktu satu jam, atau setengah jam, bahkan bisa lebih cepat dari itu, Affandi kadang mampu menyelesaikan satu buah lukisan. Hebat ya?
Lebih hebat lagi, setiap lukisan harganya mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Bahkan setelah Affandi meninggal dunia 1990 di Yogyakarta, harga lukisannya menanjak naik menjadi milliaran rupiah.
Menjadi hebat seperti Affandi tentu saja butuh perjuangan sungguh-sungguh. Tidak ada kesuksesan tanpa perjuangan. Ketekunan, kesabaran dan kemauan untuk belajar adalah kunci sukses Affandi. Tak kalah pentingnya adalah kemauan kita mendengar kritik dengan hasil karya kita.
Affandi tidak pernah memuji diri sendiri hasil lukisannya. Baik buruknya lukisan ia serahkan pada orang yang melihat. Bahkan karena saking rendah hatinya, Affandi sering bilang lukisannya jelek, sekalipun banyak orang yang menggap bagus dan mau membeli ratusan juta.
Bapak-Ibu guru kita mungkin sudah sering menceritakan tentang Pelukis Affandi. Tapi, sudahkan kita tahu kisah perjalanan hidup sang pelukis terkemuka ini? Sudahkah kita melihat hasil karya lukisannya?
Melalui buku yang ditulis Pak Ajip Rosidi, seorang sastrawan terkenal ini kita bisa mengenal kehidupan pelukis Affandi. Dalam buku ini juga terdapat beberapa lampiran foto yang menampilkan karya lukis Affandi.
Judul Buku: Pelukis Affandi; Perkenalan Buat Anak-Anak/Penulis: Ajip Rosidi/Penerbit: Nuansa Cendekia Bandung (Anggota IKAPI) 2008/ Tebal: 64 Halaman. http://nuansabuku.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H