Mohon tunggu...
I Nyoman Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Kimia Undiksha - Hoby menanam anggur

Jalan jalan dan berkebun

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pohon Aren, Tuak, Gula dan serat Alam

18 Januari 2025   18:47 Diperbarui: 19 Januari 2025   04:32 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon Nira sebagai sumber serat alam (sumber : M.L. Sanyang et.al, 20216)

Kembali ke tuak, Tuak berasal dari getah  dari  tongkol bunga aren yang dipotong Di Buleleng Bali utara, ada tuak dari aren yang sangat dikenal, yaitu tuak tajun.Tuak Tajun adalah minuman tradisional beralkohol yang terbuat dari nira (tongkol bunga) pohon aren. Produksinya tuak di desa tajun rata-rata mencapai  beberapa ratus liter  lper hari. Dengan kandungan alkohol yang tinggi, rasa yang kuat, dan harga yang terjangkau, Tuak Tajun menjadi favorit di kalangan pecinta Tuak. Minuman ini tidak hanya dinikmati oleh masyarakat Tajun, tetapi juga oleh para penggemar Tuak di Buleleng. Setiap hari, sekitar 800 liter Tuak dijual di warung-warung Tuak sekitar Kota Singaraja dengan nama merek "Tuak Tajun". Tuak adalah minuman yang digunakan sebagai minuman selingan, karena kadar alkoholnya masih rendah  5 sampai 15% , tergantung  racikan yang diberi nama lawu.

Tuak Asli Tajun (TAT) sangat populer di kalangan pecinta Tuak di Bali, khususnya di Buleleng. Setiap hari, Warung TAT rata-rata menjual sekitar 150 liter Tuak, belum termasuk penjualan di warung-warung Tuak lainnya," ungkap Raja Don, pemilik Warung TAT yang terletak di depan Pura Kresek Banyuning. Gede Ar Kubu Jati, salah satu pelanggan Warung TAT, juga mengakui kelezatan rasa Tuak Tajun, "Rasa Tuak Tajun benar-benar mantap," ujarnya.

Agus Darmayuda, seorang pedagang Tuak Tajun di pinggir jalan WR. Supratman, menjelaskan bahwa Tuak Tajun memiliki cita rasa yang khas dan sangat digemari. "Rasa Tuak Tajun yang kuat dan khas membuatnya lebih mantap dibandingkan dengan Tuak jenis lainnya, seperti Tuak Klandis atau Juanyar," jelasnya. Tuak Tajun kini juga mulai dikenal di Denpasar dan Lombok. "Tuak Tajun produksi 'Lau Bena' tidak hanya dipasarkan di Desa Tajun, Desa Bulian, dan Kota Singaraja, tetapi juga sering dikirim ke Denpasar," kata Made Suilasa Tambun, pemilik warung Tuak 'Lau Bena'. Lau Bena memproduksi dua jenis Tuak, yaitu Tuak Segel Merah dan Segel Putih, masing-masing dengan kadar alkohol yang berbeda.

Seiring berjalannya waktu, Tuak Tajun mengalami inovasi. Selain rasa original yang sudah terkenal, kini di Tajun juga diproduksi Tuak dengan varian rasa "Ginseng, Mint, dan Jahe". Varian-varian ini bertujuan untuk menawarkan sensasi rasa yang berbeda serta memberikan manfaat kesehatan. "Tuak rasa Ginseng, Mint, dan Jahe memberikan rasa yang lebih lembut di tenggorokan. Khasiatnya juga sangat baik untuk kesehatan, karena Ginseng, Daun Mint, dan Jahe memiliki manfaat pengobatan. Pemasarannya sudah menjangkau Lombok, sementara di Seririt dan Singaraja sudah sangat dikenal," ujar Gede Sutama, yang dikenal sebagai Kang Dadang, pembuat Tuak rasa ginseng, mint, dan jahe di Desa Tajun

Tuak bukan saja diminum, namun kerap juga digunakan untuk bahan baku gula aren, Di Buleleng gula aren yang terkenal adalah Gula Silangjana dan Gula Pedawa, harganya jauh lebih mahal, karena kadar gulanya tinggi dan aroma dan cita rasa yang khas.

Tulisan ini mencoba mengulas tentang, pohon aren , pengolahannya  menjadi gulan aren, dan serat dari pohon aren.

SELAYANG PANDANG POHON AREN

Pohon aren memiliki nama ilmiah Arenga pinnata (sin. Arenga saccharifera) adalah pohon palem berbulu yang memiliki nilai ekonomi penting dan berasal dari Asia tropis, mulai dari India timur hingga Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Beberapa nama umum untuk tanaman ini antara lain palem gula, palem areng (atau palem aren), palem gula hitam, dan palem kaong.

Deskripsi Pohon ini berukuran sedang dan dapat tumbuh hingga 20 meter (66 kaki) tinggi, dengan batang yang tertutup oleh pangkal daun tua yang kasar. Daun palem ini panjangnya antara 6 hingga 12 meter (20--39 kaki) dan lebar 1,5 meter (5 kaki), serta tersusun bersirip dengan pinna yang teratur dalam 1--6 baris, masing-masing panjangnya 40--70 cm (16--28 inci) dan lebar 5 cm (2 inci). Buahnya berbentuk hampir bulat dengan diameter sekitar 7 cm (3 inci), yang berwarna hijau saat muda dan berubah menjadi hitam saat matang.

Ekologi Arenga pinnata dapat diserang oleh kumbang merah palem, Rhynchophorus ferrugineus, yang menjadi salah satu pemangsa utama tanaman ini di China. Meskipun pohon ini tidak termasuk spesies yang terancam punah, keberadaannya cukup langka di beberapa wilayah. Pohon ini juga merupakan bagian penting dari makanan beberapa spesies yang terancam punah, termasuk tikus awan dari genus Phloeomys.

Pemanfaatan Tanaman ini dimanfaatkan untuk berbagai produk, mulai dari makanan hingga bahan bangunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun